Balige, Sumut (Antara) - Jajaran pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara, diwajibkan mengenakan pakaian kerja bermotif "gorga" (sejenis lukisan khas Batak) pada setiap hari Kamis, sebagai upaya melestarikan nilai seni budaya daerah.

"Pakaian kerja bermotif gorga itu dikenakan setiap Kamis, dengan maksud agar identitas budaya daerah dapat tetap terjaga sebagai ciri keBhinekaan di Indonesia," ujar Kasubbag Publikasi dan Pemberitaan Humas Pemkab Tobasa, Robintang Sitepu, di Balige, Selasa.

Seni ukiran gorga, kata dia, merupakan salah satu warisan budaya Batak yang mengandung nilai-nilai seni cukup tinggi dan sarat berbagai makna, sehingga perlu dijaga dan dipertahankan di tengah derasnya arus globalisasi dan masuknya budaya luar.

Gorga sebagai seni ukiran, banyak dituangkan dalam desain eksterior maupun interior rumah adat serta berbagai alat kesenian tradisonal Batak.

Robintang menyebutkan, sebagai upaya konkrit dalam kepedulian dan pelestarian budaya Batak, Pemkab Tobasa telah menuangkan sulur-sulur ukiran gorga dimaksud pada pakaian dinas untuk dikenakan sekitar 5.182 PNS ditambah sejumlah pegawai honorer di daerah itu.

Hal tersebut, sejalan dengan Permendagri nomor 53 tahun 2009 tentang penggunaan pakaian kerja PNS serta Peraturan Bupati Tobasa nomor 44 tahun 2009, untuk menggunakan PDH batik atau tenun ikat kain berciri khas daerah.

         Yang jelas, kata dia, pakaian kerja dimaksud harus dengan prinsip sopan, rapi serta memiliki estetika budaya. Pakaian bermotif gorga yang dikenakan di lingkungan Pemkab Tobasa itu, merupakan hasil rancangan desainer ternama Merdi Sihombing dari Jakarta.

         Memang, kata Robintang, ukiran Gorga cukup mengundang kekaguman para pencinta seni, di samping nilai artistik yang terkandung dalam warna tiga bolit (merah, hitam dan putih) yang memuat filosofi kuat dalam budaya dan tradisi etnis Batak.

Bahkan, dalam salah satu referensi oleh Bandung Fe Institut, salah satu kreasi gorga pada "ulu paung" sangat menakjubkan, karena tak pernah sama dan sebangun, serta muncul dari peradaban tua yang tidak mengenal perangkat 'geometric modern'.

"Gorga merupakan seni yang sangat indah dengan pola dan dimensi yang rumit sehingga memberikan kekhasan tersendiri," ujar Robintang.

Kalangan pegawai di lingkungan Pemkab Tobasa, menyambut baik penggunaan pakaian dinas dengan motif gorga tersebut, karena dinilai menggambarkan identitas budaya daerah, sehingga menjadi suatu kebanggaan dapat mengenakannya.

"Di samping ikut berperan dalam melestarikan budaya, dengan pakaian kerja bermotif Gorga, para pegawai tampil lebih modis," sebut Anna boru Naibaho.

Pegawai Pemkab Tobasa lainnya, Julianty berharap, motif gorga pada pakaian kerja tersebut dapat dikembangkan dengan berciri khas masing-masing satuan kerja perangkat daerah, agar terlihat semakin bervariasi.

"Kami bangga menggunakan pakaian kerja bermotif gorga itu, karena menggambarkan identitas budaya daerah," katanya.  (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014