Google sejak Kamis (3/3) berhenti menjual iklan dalam jaringan di Rusia, berlaku juga untuk platform lainnya yang termasuk grup mereka, salah satunya YouTube.

"Mengingat situasi luar biasa, kami menghentikan iklan Google di Rusia. Situasi ini berubah cepat dan kami akan terus memberikan pembaruan jika waktu sesuai," kata Google, dikutip dari Reuters, Kamis.

Google sebelumnya sudah melarang media yang disponsori pemerintah Rusia untuk membeli atau menjual iklan menggunakan alat mereka. Raksasa teknologi ini juga menerapkan kebijakan untuk peristiwa sensitif, yaitu melarang pemasaran yang memanfaatkan perang, kecuali untuk iklan protes atau anti-perang.

Regulator komunikasi Rusia Roskomnadzor pada Senin (28/1) meminta Google berhenti memperlihatkan iklan yang mengandung informasi tidak akurat soal korban, baik dari tentara Rusia maupun warga sipil Ukraina.

Kamis (3/3) waktu setempat, Roskomnadzor meminta Google berhenti memuat iklan YouTube yang berisi "informasi politik yang salah" tentang Ukraina dan bertujuan untuk "memberikan misinformasi kepada penonton Rusia" mengenai situasi terkini, berdasarkan laporan Wall Street Journal.

Rusia pernah mengemenakan denda atau membatasi akses layanan jika tidak memenuhi permintaan mereka. Tahun lalu, Google membayar lebih dari 32 juta rubel karena pelanggaran konten.

Pewarta: Natisha Andarningtyas

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022