Pekanbaru (Antara) - Gedung tempat pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Annas Maamun dan Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru terpantau ditutupi kabut asap dampak dari kebakaran lahan di daerah ini.
"Yang jelas sampai hari ini kabut asap masih akan menutupi ruang udara di Pekanbaru," kata Kepala Seksi Data dan Informasi pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.
Pelantikan Gubernur Riau yang baru menurut jadwal dipastikan dilaksanakan pada Rabu (19/2) di Gedung Olahraga Remaja Pekanbaru.
Acara ini dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi dan beberapa menteri terkait lainnya serta para gubernur di Sumatera.
Pada Pemilihan Umum Kepala Dearah Provinsi Riau beberapa waktu lalu, pasangan yang diusung Partai Golkar itu berada di posisi teratas dalam dua kali putaran seperti putaran pertama meraih 28,83 persen suara dan putaran kedua mendapatkan 60,75 pesen dukungan dari total suara sah.
Meski demikian pesaingannya Herman Abdullah-Agus Widayat di putaran kedua yang mendapatkan suara hanya 39,25 persen menggugat ke Mahkamah Konstitusi.
Seperti diketahui pada 20 Januari 2014, MK menolak permohonan yang diajukan pasangan tersebut untuk seluruhnya karena tidak ada bukti adanya pelanggaran terstruktur, sistematis dan masif.
Annas Maamun dan Arsyadjuliandi Rachman akhirnya dipastikan menjadi Gubernur Riau yang baru menggantikan Rusli Zainal yang saat ini tersangka masalah hukum.
Pantauan di lokasi yang akan dijadikan tempat pelantikan, terpantau kabut asap pekat masih menyelimuti.
Ratusan aparat kepolisian tampak berjaga-jaga di dalam maupun di luar gedung sembari menyambut kedatangan para pejabat dari pemrintah pusat.
Pejabat Gubernur Riau Djohermansyah Djohan sebelumnya menyatakan biaya pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau terpilih Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman bakal dilakukan sehemat mungkin dengan angka ratusan juta rupiah.
"Saya dengar ada yang menyebut biaya pelantikan gubernur dan wakil gubernur itu menhabiskan Rp1,7 miliar. Itu saya tegaskan sama sekali tidak benar," kata Djohermansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
"Yang jelas sampai hari ini kabut asap masih akan menutupi ruang udara di Pekanbaru," kata Kepala Seksi Data dan Informasi pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.
Pelantikan Gubernur Riau yang baru menurut jadwal dipastikan dilaksanakan pada Rabu (19/2) di Gedung Olahraga Remaja Pekanbaru.
Acara ini dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi dan beberapa menteri terkait lainnya serta para gubernur di Sumatera.
Pada Pemilihan Umum Kepala Dearah Provinsi Riau beberapa waktu lalu, pasangan yang diusung Partai Golkar itu berada di posisi teratas dalam dua kali putaran seperti putaran pertama meraih 28,83 persen suara dan putaran kedua mendapatkan 60,75 pesen dukungan dari total suara sah.
Meski demikian pesaingannya Herman Abdullah-Agus Widayat di putaran kedua yang mendapatkan suara hanya 39,25 persen menggugat ke Mahkamah Konstitusi.
Seperti diketahui pada 20 Januari 2014, MK menolak permohonan yang diajukan pasangan tersebut untuk seluruhnya karena tidak ada bukti adanya pelanggaran terstruktur, sistematis dan masif.
Annas Maamun dan Arsyadjuliandi Rachman akhirnya dipastikan menjadi Gubernur Riau yang baru menggantikan Rusli Zainal yang saat ini tersangka masalah hukum.
Pantauan di lokasi yang akan dijadikan tempat pelantikan, terpantau kabut asap pekat masih menyelimuti.
Ratusan aparat kepolisian tampak berjaga-jaga di dalam maupun di luar gedung sembari menyambut kedatangan para pejabat dari pemrintah pusat.
Pejabat Gubernur Riau Djohermansyah Djohan sebelumnya menyatakan biaya pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau terpilih Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman bakal dilakukan sehemat mungkin dengan angka ratusan juta rupiah.
"Saya dengar ada yang menyebut biaya pelantikan gubernur dan wakil gubernur itu menhabiskan Rp1,7 miliar. Itu saya tegaskan sama sekali tidak benar," kata Djohermansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014