Bengkulu (Antara) - Komisi Pemilihan Umum Kota Bengkulu menilai program yang dicetuskan pemerintah setempat dengan nama "bedah calon legislatif" diyakini mampu menurunkan angka golongan putih.

"Kita apresiasi program yang akan diluncurkan pemerintah kota, dan ini bisa memberikan pendidikan politik yang baik ke masyarakat, sehingga meningkatkan motivasi masyarakat untuk memilih," kata Ketua KPU Kota Bengkulu, Darlinsyah di Bengkulu, Jumat.

Menurut dia, pemerintah setempat sebelum meluncurkan program tersebut, sebaiknya memperhatikan koridor hukum serta aturan tahapan kampanye Pemilu 2014.

"Sebaiknya, digelar pada saat tahapan kampanye terbuka, dan diselenggarakan oleh Kesbanglinmas, serta KPU Kota Bengkulu bisa menjadi fasilitator agar partai politik mendapatkan kesempatan yang sama dan adil dalam debat kandidat ini," kata Darlinsyah.

Ketua Panwaslu Kota Bengkulu, Sugiharto meminta Pemerintah Kota Bengkulu harus berlaku adil pada kegiatan tersebut, mengingat Wali Kota Bengkulu juga menjabat sebagai Ketua DPW PAN setempat.

"Apakah bisa adil, kalau bisa kami merasa, ini program yang bagus, namun kita cemaskan nanti yang diadu dalam debat orang yang sudah mempunyai kompetensi dengan yang baru mencalonkan diri pada pemilu kali ini, selain itu, jumlah caleg di Kota Bengkulu ini 400 lebih, apakah cukup waktu, karena waktu tahapan kampanye tidak sampai satu bulan lagi," katanya.

Selain itu, dia juga meminta pemerintah setempat mengkaji ulang dari sisi hukum program tersebut karena akan menggunakan dana yang berasal dari APBD Kota Bengkulu.

Sebelumnya, Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan mencetuskan program forum debat kandidat peserta pemilu 2014 yang diberi nama bedah calon legislatif.

"Pemerintah Kota Bengkulu akan menggelar ini demi memberikan solusi kepada masyarakat untuk mengenal calon legislatif yang benar-benar memiliki kapasitas," kata wali kota.

Menurut dia, Bagian Litbang Pemerintah Kota Bengkulu sedang menyiapkan program tersebut, dan akan mengundang seluruh aspek masyarakat yang ada di daerah itu.

"Seluruh calon legislatif, baik calon DPRD Kota, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD kita undang, penyelenggara pemilu, pihak yudikatif keagamaan, dan mesyarakat luas, ini kita lakukan agar masyarakat nantinya tidak seperti 'membeli kucing dalam karung'," katanya.

Pada kegiatan tersebut, Helmi mengatakan calon legislatif akan menyampaikan visi, misi serta isu yang diangkat, sebagai dasar kuat tentang alasan mengapa caleg tertarik ikut mencalonkan diri pada Pemilu 2014.

"Di situ pasti banyak masyarakat bertanya, banyak aspirasi yang muncul, dan yang terpenting, setelah bedah calon legislatif tersebut, apa yang diutarakan calon akan kita minta dibuat menjadi kontrak politik, sehingga masyarakat bisa menagih ketika mereka tidak menjalankan amanah sesuai kontrak yang dibuat," katanya.

Walaupun dia sebagai Ketua DPW PAN Bengkulu, namun dia menegaskan tidak akan ada pilih kasih maupun memihak kepada salah satu partai, program tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah setemapat guna memberikan pendidikan politik kepada masyarakatnya.

"Tidak ada pilih kasih, semua dibuka secara adil, kita akan mulai menerima pendaftaran bagi calon yang akan ikut program bedah calon legislatif, dari cara mereka berpartisipasi maupun berbicara saja masyarakat pasti tahu mana yang memang layak dipilih, dan kita akan mengawasi keamanan secara ketat, katika ada calon yang tidak beretika, serta membuat kerusuhan, maka dia akan kita diskualifikasi," katanya.

Wali Kota mengatakan, kagiatan ini juga diyakini mampu menekan terjadinya politik uang.

"Masyarakat menerima uang dari caleg karena mereka tidak ada yang kenal calon yang memang bisa memperjuangkan aspirasi, sehingga patokan mereka siapa yang memberi duit maka itulah yang dipilih, apalagi sekarang kertas suara hanya mencantumkan nama calon," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014