Bengkulu (Antara) - Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan mengatakan, pemerintah setempat menunggu status pengelolaan destinasi wisata Pantai Panjang.
"Provinsi Bengkulu menjadi pengelola pantai, namun sebagian dikelola oleh Kota Bengkulu, jadi tidak banyak yang bisa dilakukan untuk pengembangan pantai jika status pengelolaan belum penuh," kata dia di Bengkulu, Minggu.
Dia mengatakan, pihaknya berharap Pantai Panjang dikelola penuh oleh Pemerintah Kota Bengkulu sehingga mampu membangkitkan objek wisata tersebut menjadi lebih potensial.
"Sekarang kita belum bisa menawarkan model pengelolaan yang menjanjikan, namun jika pengelolaan diserahkan ke Pemkot, kita berencana membuat Pantai Panjang menjadi seperti objek wisata pantai di Bali," katanya.
Pantai panjang yang tidak terkelola dengan baik dan masih terkesan semrawut, menurut dia, harus segera dibenahi mengingat sektor penting perekonomian Kota Bengkulu juga bersumber dari pariwisata.
"Yang bisa menarik pengunjung maupun investor ke Kota Bengkulu hanya sektor wisata, ketika berbicara industri dan tambang, kota tidak memiliki peluang untuk itu. Kita bisa bekerjasama dengan BUMN maupun swasta dalam pengelolaan pantai. Anggaran untuk membenahi pantai ini sangat besar, sedangkan APBD kota masih tergolong kecil, jadi bekerjasama merupakan jalan terbaik," kata wali Kota.
Sebelumnya, Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu mengungkapkan sektor wisata pantai di daerah tersebut pengelolaannya belum dimaksimalkan.
"Oleh karena itu pendapatan daerah dari sektor ini masih kecil, jika pengelolaannya lebih baik, kami yakin, tidak hanya PAD (pendapatan asli daerah) saja yang akan meningkat, tetapi juga mampu mendorong laju pertumbuhan ekonomi Bengkulu," kata Kepala BI Perwakilan Provinsi Bengkulu, Yuwono.
Saat ini, daerah pantai, terutama destinasi wisata Pantai Panjang, Kota Bengkulu, menurut dia hanya mampu menghasilkan PAD dari sektor retribusi parkir.
Dengan pengelolaan yang lebih baik, menurut dia akan meningkatkan produk domestik regional bruto (PDRB) sehingga laju pertumbuhan ekonomi di Bengkulu bahkan diperkirakan bisa lebih tinggi dari laju pertumbuhan ekonomi nasional.
Banyaknya wisatawan menurut dia akan meningkatkan perputaran uang di daerah itu seperti di sektor jasa, perhotelan serta perdagangan seperti kuliner.
"Jadi pemda sekarang sebaiknya menciptakan sebuah karakter yang bisa menarik minat pengunjung datang menikmati daerah wisata Pantai Panjang Kota Bengkulu, merapikan daerah tersebut, karena sekarang pantai kita terkesan kumuh dengan berkeliarannya PKL liar, sedangkan sektor wisata ini kalau kita lihat malam hari sangat eksotis," kata Yuwono.
Dengan meningkatnya minat pengunjung, hal tersebut menurutnya juga akan meningkatkan minat investor menanamkan modalnya di Bengkulu. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
"Provinsi Bengkulu menjadi pengelola pantai, namun sebagian dikelola oleh Kota Bengkulu, jadi tidak banyak yang bisa dilakukan untuk pengembangan pantai jika status pengelolaan belum penuh," kata dia di Bengkulu, Minggu.
Dia mengatakan, pihaknya berharap Pantai Panjang dikelola penuh oleh Pemerintah Kota Bengkulu sehingga mampu membangkitkan objek wisata tersebut menjadi lebih potensial.
"Sekarang kita belum bisa menawarkan model pengelolaan yang menjanjikan, namun jika pengelolaan diserahkan ke Pemkot, kita berencana membuat Pantai Panjang menjadi seperti objek wisata pantai di Bali," katanya.
Pantai panjang yang tidak terkelola dengan baik dan masih terkesan semrawut, menurut dia, harus segera dibenahi mengingat sektor penting perekonomian Kota Bengkulu juga bersumber dari pariwisata.
"Yang bisa menarik pengunjung maupun investor ke Kota Bengkulu hanya sektor wisata, ketika berbicara industri dan tambang, kota tidak memiliki peluang untuk itu. Kita bisa bekerjasama dengan BUMN maupun swasta dalam pengelolaan pantai. Anggaran untuk membenahi pantai ini sangat besar, sedangkan APBD kota masih tergolong kecil, jadi bekerjasama merupakan jalan terbaik," kata wali Kota.
Sebelumnya, Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu mengungkapkan sektor wisata pantai di daerah tersebut pengelolaannya belum dimaksimalkan.
"Oleh karena itu pendapatan daerah dari sektor ini masih kecil, jika pengelolaannya lebih baik, kami yakin, tidak hanya PAD (pendapatan asli daerah) saja yang akan meningkat, tetapi juga mampu mendorong laju pertumbuhan ekonomi Bengkulu," kata Kepala BI Perwakilan Provinsi Bengkulu, Yuwono.
Saat ini, daerah pantai, terutama destinasi wisata Pantai Panjang, Kota Bengkulu, menurut dia hanya mampu menghasilkan PAD dari sektor retribusi parkir.
Dengan pengelolaan yang lebih baik, menurut dia akan meningkatkan produk domestik regional bruto (PDRB) sehingga laju pertumbuhan ekonomi di Bengkulu bahkan diperkirakan bisa lebih tinggi dari laju pertumbuhan ekonomi nasional.
Banyaknya wisatawan menurut dia akan meningkatkan perputaran uang di daerah itu seperti di sektor jasa, perhotelan serta perdagangan seperti kuliner.
"Jadi pemda sekarang sebaiknya menciptakan sebuah karakter yang bisa menarik minat pengunjung datang menikmati daerah wisata Pantai Panjang Kota Bengkulu, merapikan daerah tersebut, karena sekarang pantai kita terkesan kumuh dengan berkeliarannya PKL liar, sedangkan sektor wisata ini kalau kita lihat malam hari sangat eksotis," kata Yuwono.
Dengan meningkatnya minat pengunjung, hal tersebut menurutnya juga akan meningkatkan minat investor menanamkan modalnya di Bengkulu. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014