Padangpanjang, Sumbar (ANTARA Bengkulu) - Asosiasi Bunga Raphis Provinsi Sumatra Barat, mengekspor perdana bunga jenis raphis excelsa sebanyak 334 rangkai ke Belanda.

Bunga diekspor sebanyak itu merupakan produk dari tiga daerah yakni dari Kabupaten Agam, Kota Padangpanjang dan Bukittinggi, kata staf ahli Gubernur Sumbar Bidang Pemerintahan Rosman Efendi di
Padangpanjang, Jumat.

"Kita akan melakukan pengiriman lewat eksportir Sumbar menggunakan kontainer melalui jalur laut dari Jakarta," katanya.

Ia mengatakan, pengembangan tanaman hias jenis raphis excelsa baru di lima kabupaten/kota di Sumbar, namun berproduksi baru tiga kabupaten, sedangkan Kota Padang dan Payakumbuh belum bisa mengekspor.

Pengembangan tanaman bunga ekspor seperti raphis sudah menjadi program nasional Kementerian Pertanian sejak 2008 dan akan terus dikembangkan pada tahun-tahun berikutnya.

"Pangsa pasar tanaman raphis cukup besar. Selain ke Belanda, kita juga akan mencoba ke beberapa negara lainnya," katanya.

Bunga raphis banyak tumbuh di Indonesia. Selain mempercantik lahan, halaman, dan untuk interior, jenis bunga yang juga dinamai palam waregu ini juga dapat melindungi dari bahaya polutan lingkungan.

Tanaman hias ini kini diyakini menjadi senjata ampuh untuk melawan polutan yang banyak terdapat di dalam rumah seperti formaldehyde, volatile organis compunds, karbon monoksida, nitrogen oksida, pestisida, dan disinfektan, katanya. (ant)

Pewarta:

Editor : Zulkifli Lubis


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012