Jakarta (Antara) - Ekonom Utama Bank Dunia Jim Brumby mengatakan pengajuan salah satu nama calon presiden untuk pemilihan umum mendatang, mendapatkan respon positif dari pelaku pasar hingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan pada akhir pekan lalu.

"Momen itu akibat reaksi dari pelaku pasar karena akhirnya ada kepastian terkait pemilu mendatang, karena sebelumnya mereka menghadapi ketidakpastian menjelang pemilu," ujarnya di Jakarta, Selasa.

Jim tidak mengatakan bahwa respon tersebut merupakan dukungan untuk calon presiden yang baru diumumkan, namun merupakan respon karena investor dapat lebih memetakan kondisi sebelum dan sesudah penyelenggaraan pemilu.

"Kita sebelumnya hanya bisa memperkirakan bagaimana kondisi menjelang pemilu dan ada ketidakpastian, namun setelah pengajuan capres mulai tampak ada kepastian dan membuat pasar bereaksi positif," katanya.

Pada Jumat sore (14/3), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia ditutup setelah melanjutkan penguatan hingga 3,84 persen, didorong sentimen politik dalam negeri.

IHSG BEI ditutup menguat sebesar 152,48 poin atau 3,13 persen ke posisi 4.878,64, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga naik 36,26 poin (4,37 persen) ke level 830,67.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 3,84 persen pada penutupan akhir pekan lalu lebih diakibatkan karena pengaruh sentimen dalam negeri.

"Ini memang faktor lokal, kalau rupiah menguat karena pengaruh 'inflow'," ujarnya.

Chatib menjelaskan penguatan IHSG dapat dikatakan sebagai pengaruh dalam negeri, karena bursa regional lain pada penutupan Jumat lalu, tidak mengalami kinerja positif seperti Indonesia.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014