Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia, dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes, Sp.GK. memberikan tips bagi Anda untuk mencegah dehidrasi dan sering berkemih selama menjalankan puasa Ramadhan, salah satunya tak mengonsumsi minuman dengan kandungan kafein saat sahur.
"Saat sahur justru jangan teh dan kopi karena mengandung kafein yang sifatnya diuretik atau justru membuang cairan dalam tubuh," ujar dia yang berpraktik di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya itu kepada ANTARA melalui pesan elektroniknya.
Diuretik berarti zat yang menyebabkan efek pengeluaran cairan dari tubuh. Menurut Diana, alih-alih bikin segar, Anda justru juga bisa mengalami dehidrasi seharian bila mengonsumsi minuman kafein yang sifatnya diuretik.
Selain itu, minuman dengan sifat diuretik semisal teh dan kopi dapat menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil.
"Jadi, usahakan saat sahur tidak minum teh atau kopi, air putih saja yang cukup. Kopi susu sebaiknya tidak dikonsumsi saat sahur karena prinsipnya sama, kopi mengandung kafein yang dapat menimbulkan efek diuretik," kata dia.
Terkait waktu konsumsi kafein selama Ramadhan, Diana mengatakan, Anda meminumnya setelah berbuka puasa, namun jangan dekat dengan jam tidur.
"Ada orang yang minum kopi jelang jam tidur membuat tidak bisa tidur pada malam harinya. Jadi memang harus diperhatikan dengan kebiasaan kita," demikian pesan Diana.
Kemudian, bagi Anda yang ingin melakukan mudik lebaran, Pakar gizi dari Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) Irtya Qiyamulail menyarankan Anda mengurangi minuman dengan sifat diuretik agar tak tak sering buang air kecil selama perjalanan.
"Selain itu makanan yang tinggi natrium dan tinggi gula seperti makanan kemasan juga sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan peningkatan rasa haus selama di perjalanan," kata dia saat dihubungi dalam kesempatan terpisah.
Dia mengingatkan, Anda sebaiknya tidak mengurangi minum baik saat berbuka puasa dan sahur karena khawatir sering buang air kecil saat mudik. Mengurangi asupan cairan bisa berisiko dehidrasi yang dapat berdampak buruk untuk kesehatan.
"Ketika mudik, kita juga tidak disarankan untuk mengurangi minum karena ketika dehidrasi juga bisa berdampak buruk untuk kesehatan, sehingga perlu untuk memastikan bahwa tubuh dalam kondisi terhidrasi dengan baik pada saat mudik," demikian saran Irtya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
"Saat sahur justru jangan teh dan kopi karena mengandung kafein yang sifatnya diuretik atau justru membuang cairan dalam tubuh," ujar dia yang berpraktik di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya itu kepada ANTARA melalui pesan elektroniknya.
Diuretik berarti zat yang menyebabkan efek pengeluaran cairan dari tubuh. Menurut Diana, alih-alih bikin segar, Anda justru juga bisa mengalami dehidrasi seharian bila mengonsumsi minuman kafein yang sifatnya diuretik.
Selain itu, minuman dengan sifat diuretik semisal teh dan kopi dapat menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil.
"Jadi, usahakan saat sahur tidak minum teh atau kopi, air putih saja yang cukup. Kopi susu sebaiknya tidak dikonsumsi saat sahur karena prinsipnya sama, kopi mengandung kafein yang dapat menimbulkan efek diuretik," kata dia.
Terkait waktu konsumsi kafein selama Ramadhan, Diana mengatakan, Anda meminumnya setelah berbuka puasa, namun jangan dekat dengan jam tidur.
"Ada orang yang minum kopi jelang jam tidur membuat tidak bisa tidur pada malam harinya. Jadi memang harus diperhatikan dengan kebiasaan kita," demikian pesan Diana.
Kemudian, bagi Anda yang ingin melakukan mudik lebaran, Pakar gizi dari Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) Irtya Qiyamulail menyarankan Anda mengurangi minuman dengan sifat diuretik agar tak tak sering buang air kecil selama perjalanan.
"Selain itu makanan yang tinggi natrium dan tinggi gula seperti makanan kemasan juga sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan peningkatan rasa haus selama di perjalanan," kata dia saat dihubungi dalam kesempatan terpisah.
Dia mengingatkan, Anda sebaiknya tidak mengurangi minum baik saat berbuka puasa dan sahur karena khawatir sering buang air kecil saat mudik. Mengurangi asupan cairan bisa berisiko dehidrasi yang dapat berdampak buruk untuk kesehatan.
"Ketika mudik, kita juga tidak disarankan untuk mengurangi minum karena ketika dehidrasi juga bisa berdampak buruk untuk kesehatan, sehingga perlu untuk memastikan bahwa tubuh dalam kondisi terhidrasi dengan baik pada saat mudik," demikian saran Irtya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022