Country Marketing Manager Jobstreet Indonesia Sawitri Hertoto menyebut gaji yang tidak sepadan hingga fleksibilitas dalam bekerja menjadi sejumlah alasan banyak karyawan yang akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan.
"Penyebab utama pengunduran diri banyak terjadi itu pertama karena gaji tidak sepadan. Artinya dia (pekerja) melihat market, kok gaji posisi saya ternyata rendah. Atau gaji (dinilai tidak sepadan) dibanding workload (beban) pekerjaannya," kata Sawitri dalam peluncuran Jobstreet Job Outlook Report 2022 di Jakarta, Rabu.
Di sisi lain, lanjutnya, tugas dan pekerjaan yang tidak sesuai harapan juga menjadi alasan lain karyawan mundur. Hal itu terjadi karena saat proses wawancara tidak terjadi pertukaran informasi yang rinci.
Alasan lainnya, kata dia, industri kerja yang tidak sesuai bayangan atau ekspektasi. Kondisi ini kemungkinan terjadi bagi fresh graduate atau orang yang baru pertama kali bekerja, atau mereka yang pindah industri/bidang pekerjaan sebelumnya.
Alasan terakhir yaitu masalah kebebasan dan fleksibilitas bekerja, di mana seiring meredanya kasus COVID-19, kini banyak kantor yang mulai kembali memberlakukan WFO (bekerja dari kantor).
"Makanya banyak tuntutan dari karyawan agar perusahaan punya kebijakan bisa bekerja hybrid, antara bekerja dari rumah, dari mana pun dan dari kantor," katanya.
Secara umum, menurutnya, fenomena banyaknya karyawan yang mengundurkan diri dari pekerjaan karena kesenjangan antara kenyataan dan harapan dalam bekerja yang dipicu karyawan/pelamar pekerjaan tidak memahami industri yang dimasukinya, atau tidak memahami dengan jelas tanggung jawab pekerjaannya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gaji dan fleksibilitas jadi alasan terbesar banyak karyawan mundur
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
"Penyebab utama pengunduran diri banyak terjadi itu pertama karena gaji tidak sepadan. Artinya dia (pekerja) melihat market, kok gaji posisi saya ternyata rendah. Atau gaji (dinilai tidak sepadan) dibanding workload (beban) pekerjaannya," kata Sawitri dalam peluncuran Jobstreet Job Outlook Report 2022 di Jakarta, Rabu.
Di sisi lain, lanjutnya, tugas dan pekerjaan yang tidak sesuai harapan juga menjadi alasan lain karyawan mundur. Hal itu terjadi karena saat proses wawancara tidak terjadi pertukaran informasi yang rinci.
Alasan lainnya, kata dia, industri kerja yang tidak sesuai bayangan atau ekspektasi. Kondisi ini kemungkinan terjadi bagi fresh graduate atau orang yang baru pertama kali bekerja, atau mereka yang pindah industri/bidang pekerjaan sebelumnya.
Alasan terakhir yaitu masalah kebebasan dan fleksibilitas bekerja, di mana seiring meredanya kasus COVID-19, kini banyak kantor yang mulai kembali memberlakukan WFO (bekerja dari kantor).
"Makanya banyak tuntutan dari karyawan agar perusahaan punya kebijakan bisa bekerja hybrid, antara bekerja dari rumah, dari mana pun dan dari kantor," katanya.
Secara umum, menurutnya, fenomena banyaknya karyawan yang mengundurkan diri dari pekerjaan karena kesenjangan antara kenyataan dan harapan dalam bekerja yang dipicu karyawan/pelamar pekerjaan tidak memahami industri yang dimasukinya, atau tidak memahami dengan jelas tanggung jawab pekerjaannya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gaji dan fleksibilitas jadi alasan terbesar banyak karyawan mundur
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022