"Homestay" mulai dikembangkan di sekitar situs Gunung Padang

Minggu, 11 Mei 2014 12:06 WIB

Cianjur, Jawa Barat (Antara) - Masyarakat di sekitar situs prasejarah masa megalitikum Gunung Padang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mulai mengembangkan homestay menyambut wisatawan yang makin banyak berkunjung ke sana. 

"Saat ini sudah ada 10 rumah penduduk yang difungsikan sebagai homestay," kata juru pelihara situs prasejarah Gunung Padang, Nanang, Minggu.

Untuk menuju situs prasejarah yang sangat luas dan belum diekplorasi mendalam benar secara ilmiah itu, wisatawan perlu waktu berjam-jam. Sebutlah dari Kota Cianjur, masih diperlukan waktu sekitar dua jam perjalanan darat padahal jaraknya cuma 30 kilometer saja, karena kondisi jalan yang buruk. 

"Rata-rata 500 pengunjung atau wisatawan datang tiap hari, bahkan juga dari luar negeri. Situs prasejarah ini mulai dikenali di dunia secara lebih luas lagi," kata Nanang. 

Situs prasejarah Gunung Padang ini terletak di ketinggian 850 meter dari permukaan laut, dengan luas total sekira tiga Hektare, dengan kompleks "bangunan" inti sekitar 900 meter persegi, yang berdiri di puncak undakan-undakan bukit alami. 

Secara ilmiah, dokumentasi keberadaan situs megalitikum ini tercatat pada 1914, dan pada 1949 juga dilaporkan lagi oleh ahli arkeologi Belanda, NJ Krom. Barulah pada 1979, anak bangsa melaporkan tumpukan batu-batu purba berukuran besar namun dalam formasi relatif sistematik ini kepada aparatur pemerintahan setempat. 

Penelitian internasional terhadap situs Gunung Padang baru mulai dirintis pada 2010-2011 lalu, dengan hasil sangat mencengangkan, bahwa usia batu-batu penyusun kompleks "bangunan" situs itu diperkirakan berusia lebih tua dari 23.000 tahun lalu alias 21.000 tahun sebelum Masehi!

Adapun fungsi dari berbagai aspek kompleks "bangunan" prasejarah megalitikum itu belum sempurna diketahui pada ilmuwan, sebagaimana dengan bentuk dan asal muasal peradaban Gunung Padang. 

Penelitian dan mengujian usia bebatuan dari laboratorium riset Beta Analytic, Miami, Amerika Serikat, itu membuktikan usia situs megalitikum Gunung Padang itu amat jauh lebih tua ketimbang peradaban manapun di dunia, termasuk peradaban Mesir Kuno dan China Kuno, pun bangsa-bangsa Amerika Latin (Aztek dan Maya). 

Sekalipun sudah ratusan pengunjung datang tiap hari ke situs prasejarah itu, namun fasilitas mendasar masih menjadi persoalan besar; di antaranya tiada toilet umum yang memadai apalagi toko suvenir pendukung sebagai daerah tujuan wisata amat potensial dikembangkan. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014

Terkait

Karnaval Busana Daur Ulang

Kamis, 31 Oktober 2024 10:11
Terpopuler