Manila (Antara) - Presiden Susilo bambang Yudhoyono menyampaikan kata-kata perpisahan di Forum Ekonomi Dunia regional Asia Timur ("World Economic Forum on East Asia/WEFEA") saat memberikan sambutan dalam pembukaan forum tersebut di Manila, Filipinan, Kamis sore waktu setempat.
"Saat ini merupakan terakhir kalinya saya mendapatkan kehormatan untuk menyampaikan dalam forum ini sebagai Presiden Indonesia, di masa depan, saya kemungkinan akan duduk di belakang dan saya berharap Profesor Schwab (Klaus Schwab) berbaik hati untuk memberikan saya kursi yang baik," katanya disambut senyuman dan tepuk tangan para hadirin.
Dalam sesi pembukaan tersebut, Presiden Yudhoyono bergabung dengan Presiden Filpina Benigno S Aquino III, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung dan Wakil Presiden Myanmar U Nyan Tun.
Forum Ekonomi Dunia menghadirkan peserta dari berbagai negara dan kalangan serta pembicara dari berbagai kalangan baik pemerintah, akademisi, masyarakat dan swasta.
Forum ini didirikan di Jenewa, Swiss pada 1971 dan dikenal dengan pertemuan tahunan di Davos, Swiss. Forum regional Asia Timur kali ini menghadirkan sekitar 600 peserta dari 30 negara.
Tampak dalam pembukaan tersebut sejumlah menteri di antaranya Menteri Pendidikan M Nuh, Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tandjung, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.
Presiden menambahkan, dirinya dari hati yang paling dalam, berterimakasih kepada Profesor Schwab atas pertemanan yang solid dan terhadapa Forum Ekonomi Dunia yang telah memberikan kontribusi yang besar untuk perdamaian dan kemajuan.
Presiden Yudhoyono dalam forum tersebut juga akan dianugerahi "Global Statesmen Award". Penghargaan tersebut rencananya diterima Jumat, 23 Mei 2014.
Presiden pada 2011 menghadiri pertemuan tahunan WEF di Davos, Swiss. Pada 2011 pula Indonesia menjadi tuan umah dalam "WEF on East Asia". Presiden Yudhoyono pernah membatalkan kehadirannya dalam pertemuan tahunan WEF di Davos pada 2014 karena harus menangani masalah Gunung Sinabung.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014