Palu (Antara) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merencanakan untuk melaksanakan sekolah lapang iklim (SLI) bagi para nelayan dan petani garam di Sulawesi Tengah.

Kepala Bidang Operasi Iklim BMKG Pusat Basuki di sela-sela kegiatan SLI Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Palu, Senin, mengatakan petani tanaman pangan dan nelayan termasuk perikanan dan kelautan sangat membutuhkan informasi akurat mengenai iklim.

Informasi tentang kondisi iklim sangat penting bagi petani guna mengantisipasi terjadinya bencana alam, gangguan hama dan penyakit.

Menurut dia, dalam kondisi cuaca yang tidak menentu seperti yang terjadi di hampir seluruh wilayah di tanah air, termasuk di Sulawesi Tengah, maka informasi dari BMKG sebagai institusi yang paling mengetahui tentang keberadaan iklim akan sangat penting.

Kalau sudah ada informasi mengenai kondisi cuaca ke depan, menurut Basuki, petani sudah bisa mengatur jadwal agar jangan sampai musim hujan bersamaan dengan panen raya.

"Jika hal itu terjadi, petani akan mengalami kesulitan untuk mengeringkan gabah. Tentu ini akan berdampak besar pada kualitas beras yang dihasilkan," katanya.

Tetapi, katanya menambahkan, jika jauh sebelumnya petani sudah mendapatkan informasi yang akurat dari BMKG, maka petani bisa mengantisipasinya dengan membangun tempat pengeringan sementara tanpa mengharapkan sinar matahari.

Karena itu, kata Basuki, sekolah lapang iklim ini sangat penting bagi petani tanaman pangan, perkebunan dan kelautan-perikanan.

Namun karena berbagai keterbatasan yang dimiliki BMKG, sekolah lapang iklim ini baru bisa menjangkau petani tanaman pangan sedngkan nelayan dan petani garam akan menyusul. ***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014