Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu sedang terus mengupayakan agar ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis solar di Provinsi Bengkulu cukup memadai untuk kebutuhan konsumsi masyarakat di provinsi tersebut.
 
Kepala Dinas ESDM Provinsi Bengkulu Mulyani menjelaskan bahwa ketersediaan BBM subsidi saat ini mulai menipis dan hanya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk beberapa bulan ke depan.
 
"Saat ini ketersediaan BBM subsidi jenis solar menjadi 35 ribu kilo liter," kata Mulyani di kantor DPRD Provinsi Bengkulu, Selasa.


Baca juga: Satu SPBU di Bengkulu hentikan penjualan solar subsidi demi keamanan
 

Ia menjelaskan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memberikan ketersediaan solar ke Provinsi Bengkulu pada 2022 sebanyak 111,970 kilo liter.
 
Kemudian dari Januari hingga April 2022 masyarakat Provinsi Bengkulu telah menggunakan BBM subsidi jenis solar sebanyak 43 ribu kilo liter.
 
"Dan saat ini hingga akhir Agustus digunakan sebanyak 8 ribu kilo liter oleh masyarakat Bengkulu," ujarnya.


Baca juga: Pertamina sesalkan truk batu bara di Bengkulu masih gunakan BBM subsidi
 

Rendahnya penggunaan BBM subsidi jenis solar di Provinsi Bengkulu akibat berhentinya sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menjual BBM subsidi.
 
Kata Mulyani, berhentinya penjualan BBM subsidi tersebut di SPBU disebabkan karena keamanan dan gedung dari amukan pengguna truk batu bara yang mengantri minyak.
 
"Alasan berhentinya sementara penjualan BBM subsidi di sejumlah SPBU karena demi keamanan staf dan gedung mereka dari para supir truk," terangnya.
 
Sementara itu, saat ini pihaknya masih menunggu tanggapan dari Kementerian Keuangan tentang pengajuan penambahan ketersediaan BBM subsidi jenis solar untuk Provinsi Bengkulu sebanyak 25 ribu kilo liter.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022