Mukomuko (Antara) - Seorang personel Kepolisian Sektor Kecamatan Kota Mukomuko, Bengkulu, Brigadir Polisi Jalius Sinnurat tewas dikeroyok massa saat korban yang berstatus duda itu diduga sedang berduaan dengan janda, pada Kamis (12/6) malam sekitar pukul 11.00 WIB.

Pejabat Camat XIV Koto, Aran, di Mukomuko, Jumat, membenarkan peristiwa penggeroyokan yang mengakibatkan seorang personel Polsek Kecamatan Kota Mukomuko tewas di tempat di Dusun 19 Desa Tanjung Mulya.

Namun, kata dia, dirinya tidak tahu persis kronologis kejadianya sehingga polisi itu tewas di desa yang berada di wilayah kecamatannya, namun diduga keterangan dari warga korban saat itu sedang berduaan dengan janda.  

"Saya dapat laporan soal itu dari Badan Perwakilan Desa (BPD) yang menghungi saya sekitar pukul 00.00 WIB," kata Pejabat Camat XIV Koto, Aran, di Mukomuko, Jumat.

Ia mengatakan, setelah itu dirinya dihubungi oleh Satuan Reskrim Kepolisian Resor setempat yang mau menangkap empat orang oknum warga yang diduga sebagai pelaku penggeroyokan.

Ia menjelaskan, setelah membawa empat oknum warga di desa tersebut, pada Jumat dini hari sekitar pukul 04.00 WIB, sejumlah warga di desa itu kembali diamankan oleh polisi.  

"Kalau jumlah persisnya kami tidak begitu hapal tetapi keterangan dari warga setempat orang-orang di desa itu yang dibawa polisi pada Kamis malam hingga Jumat dini hari ini sekitar 17 orang," ujarnya lagi.  

Namun, kata dia, saat penangkapan itu, pihak kecamatan telah berkoordinasi dengan perangkat desa dan BPD agar membubarkan setiap ada warga yang berkumpul pada malam itu untuk menghindari bentrok dengan polisi yang menangkap terduga pelaku penggeroyokan.

Menurut dia, pihaknya mengimbau supaya warga tidak terpancing dan terprovokasi dengan penangkapan orang-orang yang diduga terlibat dalam penggeroyokan.    

Selanjutnya, kata dia, pihaknya meminta pemerintah setempat membantu mencarikan solusi agar masalah ini dapat diselesaikan dengan cara damai.

Diakuinya, jika di desa itu sering terjadi permasalahan pasangan bukan muhrim yang digerebek sedang berduan. Bahkan saat rapat desa kecamatan pernah menyinggung itu agar desa mencarikan solusi agar permasalahan itu tidak terulang lagi.

Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko, AKBP Wisnu Widarto, dan Kapolsek Kecamatan Kota Mukomuko AKP Yun Rambe menolak memberikan keterangan terkait personelnya yang tewas dikeroyok massa.

Sementara itu, pihak RSUD, Dr Refi mengatakan,  korban mengalami luka memar dibagian kepala dan lecet diseluruh tubuh ***1***

Pewarta:

Editor : Ferri Aryanto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014