Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyiagakan ratusan personel gabungan beserta peralatan penanggulangan bencana yang berkemungkinan terjadi di wilayah itu.
"Karena kita ini posisinya berada di dataran tinggi atau pegunungan, biasanya sering terjadi tanah longsor, banjir dan lainnya. Saat ini kita sudah menyiagakan personel gabungan dan peralatan penanggulangan bencana," kata Bupati Rejang Lebong Syamsul Effendi usai memimpin apel gelar pasukan dan peralatan penanggulangan bencana di Lapangan Dwi Tunggal Curup, Senin.
Dia menjelaskan penyiagaan personel dan peralatan penanggulangan bencana ini dilakukan menyusul cuaca ekstrem yang melanda Tanah Air belakangan ini sehingga kemungkinan terjadinya bencana alam bisa kapan saja.
Dengan disiagakan personel dan peralatan penanggulangan bencana alam tersebut, kata dia, jika terjadi bencana alam bisa langsung bertindak dan mengambil langkah-langkah penanganan dampak bencana sehingga dapat meminimalisir jatuhnya korban jiwa.
Selain itu, Pemkab Rejang Lebong menyiapkan dana tidak terduga (DTT) dalam APBD Rejang Lebong 2022 dengan nilai mencapai Rp12,5 miliar, namun untuk penggunaan dan pengajuan harus melalui prosedur.
"Karena itu uang negara sehingga harus dipertanggungjawabkan, tetapi insyaallah tidak ada halangan dananya siap. Yang paling penting adalah doa kita bersama agar di tempat kita ini tidak ada kejadian bencana alam," terangnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rejang Lebong Shalahudin menambahkan jumlah personel gabungan TNI/Polri dan Pemkab Rejang Lebong dan relawan penanggulangan bencana yang disiagakan dalam apel tersebut mencapai 150 orang.
"Kabupaten Rejang Lebong ini termasuk salah satu daerah rawan bencana di Provinsi Bengkulu seperti angin puting beliung, banjir, tanah bergerak atau longsor, gunung meletus dan kebakaran. Kita selalu mengingatkan masyarakat Rejang Lebong agar selalu waspada mengingat saat ini sedang dalam cuaca ekstrem," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
"Karena kita ini posisinya berada di dataran tinggi atau pegunungan, biasanya sering terjadi tanah longsor, banjir dan lainnya. Saat ini kita sudah menyiagakan personel gabungan dan peralatan penanggulangan bencana," kata Bupati Rejang Lebong Syamsul Effendi usai memimpin apel gelar pasukan dan peralatan penanggulangan bencana di Lapangan Dwi Tunggal Curup, Senin.
Dia menjelaskan penyiagaan personel dan peralatan penanggulangan bencana ini dilakukan menyusul cuaca ekstrem yang melanda Tanah Air belakangan ini sehingga kemungkinan terjadinya bencana alam bisa kapan saja.
Dengan disiagakan personel dan peralatan penanggulangan bencana alam tersebut, kata dia, jika terjadi bencana alam bisa langsung bertindak dan mengambil langkah-langkah penanganan dampak bencana sehingga dapat meminimalisir jatuhnya korban jiwa.
Selain itu, Pemkab Rejang Lebong menyiapkan dana tidak terduga (DTT) dalam APBD Rejang Lebong 2022 dengan nilai mencapai Rp12,5 miliar, namun untuk penggunaan dan pengajuan harus melalui prosedur.
"Karena itu uang negara sehingga harus dipertanggungjawabkan, tetapi insyaallah tidak ada halangan dananya siap. Yang paling penting adalah doa kita bersama agar di tempat kita ini tidak ada kejadian bencana alam," terangnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rejang Lebong Shalahudin menambahkan jumlah personel gabungan TNI/Polri dan Pemkab Rejang Lebong dan relawan penanggulangan bencana yang disiagakan dalam apel tersebut mencapai 150 orang.
"Kabupaten Rejang Lebong ini termasuk salah satu daerah rawan bencana di Provinsi Bengkulu seperti angin puting beliung, banjir, tanah bergerak atau longsor, gunung meletus dan kebakaran. Kita selalu mengingatkan masyarakat Rejang Lebong agar selalu waspada mengingat saat ini sedang dalam cuaca ekstrem," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022