Jakarta (Antara) - Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Joko Driyono mengharapkan pemimpin baru Indonesia mendatang lebih memperhatikan sepak bola Tanah Air.

"Terlepas siapa pun yang terpilih nanti, kami punya harapan besar, karena pemerintah menjadi sentral untuk memajukan sepak bola," katanya di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan, PSSI memang punya kewajiban memajukan sepak bola, namun pemerintah memainkan peran sentral.

Pemerintahan baru, kata dia, perlu memberikan perhatian untuk mengejar ketertinggalan prestasi sepak bola Indonesia dibanding negara lain.

"Saya punya keyakinan kuat akan masa depan sepak bola kita, hanya perlu komitmen bersama, semua elemen," katanya.

Driyono mengatakan hiruk-pikuk pemilu sudah usai dan masyarakat perlu kembali fokus pada cita-cita bersama untuk dunia olahraga.

Kini, saatnya masing-masing pengurus cabang olahraga mengejar ketertinggalan dan pemerintah perlu memberikan atensi.

Khusus sepak bola, kata dia, kebutuhan prioritas adalah pembangunan infrastruktur lapangan sebagai kebutuhan mendasar bidang olahraga ini.

"Pembangunan lapangan sepak bola menurut saya paling konkret untuk direalisasikan, bahkan tim nasional kita tidak memiliki sentra latihan," katanya.

Sementara itu mantan pelatih timnas U-23 Rahmad Darmawan mengatakan kebutuhan terhadap
infrastruktur menjadi kebutuhan mendasar tidak hanya bagi cabang sepak bola, tapi seluruh cabang olahraga.

"Pembangunan fasilitas olahraga yang lebih banyak, minimal sebanding dengan jumlah populasi penduduk," katanya.

Seharusnya kata dia, setiap kabupaten dan kota memiliki satu lapangan atletik dan lapangan sepak bola untuk latihan intensif.

Sementara yang terjadi saat ini, pembangunan infrastruktur olahraga bersifat proyek mercusuar minim perawatan dan pemanfaatan tidak optimal.

"Lebih baik membangun dengan model sederhana tapi dibuat massal sehingga lebih banyak bibit muda yang dapat mengekspresikan talenta sepak bola mereka," katanya.

Ke depan kata dia, pemerintah perlu mengalokasikan anggaran untuk pembinaan atlet muda. Anggaran daerah yang dilarang untuk tim profesional sebaiknya dialihkan untuk membina pesepak bola usia dini.

Selain itu, pemerintah daerah perlu memperbanyak kompetisi pada beragam usia, mulai dari U-14.

"Saya punya harapan besar bagi pemerintahan baru untuk mewujudkan ini, karena sepak bola sudah menjadi milik seluruh lapisan masyarakat," katanya.  (Antara)

Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014