Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong ASEAN dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara berkelanjutan memperkuat kolaborasi demi menjaga perdamaian baik di kawasan maupun dunia.
Menurut Jokowi, kedua belah pihak perlu menerjemahkan lebih konkret kerja sama komprehensif yang selama ini berjalan, demikian disampaikannya saat berbicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-PBB ke-12 di Phnom Penh, Kamboja, Jumat.
Ia mencontohkan salah satu yang bisa ditempuh adalah memperkuat mekanisme komunikasi dan dialog seperti hotline antara Sekretaris Jenderal PBB dengan jajaran Menteri Luar Negeri negara-negara anggota ASEAN.
"Hotline antara Sekjen PBB dan Menlu ASEAN perlu dibentuk untuk mendeteksi dini dan merespons secara cepat berbagai potensi tantangan kawasan yang berdampak global maupun sebaliknya. Kolaborasi ASEAN-PBB harus diperkuat demi perdamaian kawasan dan dunia," katanya seturut keterangan resmi yang diterima di Jakarta.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga menyerukan agar semangat reformasi PBB tidak boleh padam.
PBB, kata Jokowi, harus menjadi penjaga multilateralisme agar dapat mencarikan solusi terbaik bagi masalah dunia.
"PBB harus terus mendorong agar perang segera dihentikan," ujarnya.
Presiden juga turut menyampaikan apresiasi kepada Sekjen PBB Antonio Guteres, yang hadir langsung dalam KTT tersebur, atas kerja kerasnya dalam upaya mengatasi krisis dampak invasi militer Rusia ke Ukraina, baik itu krisis pangan, energi, maupun keuangan.
"Indonesia akan terus mendukung kerja Sekjen PBB termasuk dalam kapasitas saya sebagai champion Global Crisis Response Group," katanya.
Presiden Jokowi memang merupakan salah satu Champions dari Global Crisis Response Group (GCRG), sebuah kelompok yang dibentuk Sekjen PBB Guteres pada 14 Maret 202 merespon krisis pangan, energi, dan keuangan.
Jokowi berbagi tempat dengan lima pemimpin dunia lainnya yang juga menyandang status Champions dari GCRG yakni Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hashina, PM Barbados Mia Mottley, PM Denmark Mette Frederiksen, Kanselir Jerman Olaf Scholz, dan Presiden Senegal Macky Sall.
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam KTT ASEAN-PBB ke-12 yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi dorong ASEAN-PBB perkuat kolaborasi demi perdamaian
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
Menurut Jokowi, kedua belah pihak perlu menerjemahkan lebih konkret kerja sama komprehensif yang selama ini berjalan, demikian disampaikannya saat berbicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-PBB ke-12 di Phnom Penh, Kamboja, Jumat.
Ia mencontohkan salah satu yang bisa ditempuh adalah memperkuat mekanisme komunikasi dan dialog seperti hotline antara Sekretaris Jenderal PBB dengan jajaran Menteri Luar Negeri negara-negara anggota ASEAN.
"Hotline antara Sekjen PBB dan Menlu ASEAN perlu dibentuk untuk mendeteksi dini dan merespons secara cepat berbagai potensi tantangan kawasan yang berdampak global maupun sebaliknya. Kolaborasi ASEAN-PBB harus diperkuat demi perdamaian kawasan dan dunia," katanya seturut keterangan resmi yang diterima di Jakarta.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga menyerukan agar semangat reformasi PBB tidak boleh padam.
PBB, kata Jokowi, harus menjadi penjaga multilateralisme agar dapat mencarikan solusi terbaik bagi masalah dunia.
"PBB harus terus mendorong agar perang segera dihentikan," ujarnya.
Presiden juga turut menyampaikan apresiasi kepada Sekjen PBB Antonio Guteres, yang hadir langsung dalam KTT tersebur, atas kerja kerasnya dalam upaya mengatasi krisis dampak invasi militer Rusia ke Ukraina, baik itu krisis pangan, energi, maupun keuangan.
"Indonesia akan terus mendukung kerja Sekjen PBB termasuk dalam kapasitas saya sebagai champion Global Crisis Response Group," katanya.
Presiden Jokowi memang merupakan salah satu Champions dari Global Crisis Response Group (GCRG), sebuah kelompok yang dibentuk Sekjen PBB Guteres pada 14 Maret 202 merespon krisis pangan, energi, dan keuangan.
Jokowi berbagi tempat dengan lima pemimpin dunia lainnya yang juga menyandang status Champions dari GCRG yakni Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hashina, PM Barbados Mia Mottley, PM Denmark Mette Frederiksen, Kanselir Jerman Olaf Scholz, dan Presiden Senegal Macky Sall.
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam KTT ASEAN-PBB ke-12 yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi dorong ASEAN-PBB perkuat kolaborasi demi perdamaian
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022