Jakarta (Antara) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Patung Pasukan Perdamaian, Menara Merah Putih, dan menempatkan gong perdamaian dunia di Kawasan Pusat Perdamaian dan keamanan Indonesia Bukit Merah Putih, Sentul, Kabupaten Bogor, Selasa.    

Patung Pasukan Perdamaian tersebut dibuat untuk mengapresiasi dan penghargaan terhadap para pasukan perdamaian dari Indonesia yang telah ditempatkan di berbagai negara.

Patung pasukan perdamaian terbuat dari perunggu seberat 13 ton yang menampakkan seorang prajurit dengan seragam khas pasukan perdamaian PBB baret biru, dan memegang senjata di tangan kanan dan bendera merah putih di tangan kiri.

Patung tersebut terletak di bukit merah depan Gedung Misi Pusat Misi Pemeliharaan perdamian TNI.Sedangkan Menara Merah Putih yang terletak dalam satu area tersebut, memiliki ketinggian 415 di atas permukaan laut dan tertinggi di Indonesia serta nomor tiga di dunia.

Menara menggunakan pipa besi sebagai struktur utama dengan berat total 309 ton. Sedangkan bendera Merah Putih yang terpasang di menara tersebut berukuran 20X30 meter dengan berat 300 kg. Sedangkan gong perdamaian di buat di Jepara dengan material logam kuningan yang dilapisi emas 18 karat dan berbobot 250 kg.

Ketiganya menjadi landmark di area tersebut, sekaligus penanda peran serta aktif Indonesia dalam perdamaian dunia.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dalam kesempatan tersebut mengatakan pembuatan landmark tersebut merupakan pemikiran Presiden Yudhoyono sejak 2011.

Presiden dalam acara tersebut menegaskan, keterlibatan Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia merupakan kewajiban konstitusi. Untuk itu, adanya kawasan tersebut diharapkan mampu semakin mengukuhkan Indonesia dalam upaya untuk menjaga kedamaian dan ketertiban dunia.

Peresmian patung pasukan perdamaian, menara Merah Putih dan gong perdamaian dunia ditandai dengan pemukulan gong perdamaian oleh Presiden.    

Dalam acara di tersebut juga dimeriahkan dengan atraksi terjun payung dari 99 personel gabungan TNI dan Polri.

Sementara itu, Kawasan Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia (Indopnesia Peace and Security Centre) diresmikan oleh Presiden Yudhoyono pada 7 April 2014 lalu.

Di kawasan seluas 261,569 hektar tersebut, terdapat tujuh pusat kegiatan yaitu, Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI, Markas Komando Pasukan Siaga Operasi TNI, Universitas Pertahanan Indonesia, Pusat Pelatihan Penangulangan Terorrisme dan Deradikalisasi BNPT.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana BNPB, Pusat Pengembanagan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa Kemendikbud serta Komite Olahraga Militer Indonesia.

Presiden dalam kesempatan itu di dampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono. Selain itu hadir dalam kesempatan itu sejumlah menteri diantaranya Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Kelautan, Perikanan Cicip Sharif Sutardjo.***1***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014