Pekanbaru (Antara) - Sejumlah warga Kota Pekanbaru, Riau, mengaku sangat prihatin atas tertangkapnya Gubernur Annas Maamun oleh KPK di Jakarta pada Kamis malam dan hal itu menambah deretan panjang gubernur daerah itu yang menghuni lembaga pemasyarakatan.

"Saya terkejut dan tidak menyangka Annas tertangkap tangan oleh KPK. Selain baru menjabat sebagai gubernur,  yang bersangkutan juga sudah tua sehingga diharapkan bisa lebih arif," kata Andi, seorang warga Senapelan Pekanbaru, Kamis.

Warga lain bahkan memperlihatkan di telepon genggamnya foto mantan gubernur Riau dua periode Rusli Zainal yang digantikan Annas dan kini dipenjara sedang menengadahkan tangan sambil berujar "ditunggu tuak" dan di bawahnya terlihat foto Annas Maamun dengan perkataan "Siap bro".

Sebelumnya, Gubernur Riau periode 1999-2014 Saleh Djasit juga menjadi tersangka dan telah selesai menjalani hukuman.

Warga lain menilai nasib eks gubernur Riau dan yang menjabat berakhir di penjara disebabkan oleh kurang berperannya lembaga adat Melayu Riau dalam mengingatkan kepala daerah agar berjalan di relnya. "Ini berbeda dengan di Sumbar dengan lembaga kerapatan adat alam Minangkabau=nya yang berperan mengingatkan dan memberi nasihat," ujar Tedi, warga lainnya.

Penangkapan gubernur Riau tersebut juga membuat suasana di Kota Pekanbaru yang sejak pagi hari suram makin suram. Beberapa politisi baik anggota DPR RI asal Riau maupun DPRD tidak mau mengangkat telepon ketika dihubungi.

Beberapa wartawan menyebutkan ada dugaan Ketua DPRD Riau Sementara ikut menjadi bagian dari tujuh atau sembilan orang yang ditangkap KPK tersebut.

Pihak Komisi Pemberantasan Korupsi dikabarkan langsung menggelar rapat internal usai menangkap Gubernur Riau Annas Maamun yang diduga terlibat perkara suap.

"Benar tadi dilakukan penangkapan terhadap satu pejabat tinggi Riau. Sekarang masih rapat nanti akan dikabari melalui juru bicara KPK," kata penyidik KPK lewat pesan singkat telepon seluler kepada Antara di Pekanbaru, Kamis malam.

Menurut informasi yang berhasil dirangkum, pejabat daerah itu diamankan bersama sejumlah pria dan dua wanita yang hingga kini belum diumumkan identitasnya.

Juru bicara KPK Johan Budi belum bersedia memberikan keterangan terkait informasi itu.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014