Penelusuran kata-kata kunci terkait "nutrisi balita" dan "vitamin anak" di Google naik 290 persen berdasarkan laporan Year in Search 2022, hal ini menunjukkan bahwa orang tua semakin memperhatikan kandungan makanan anak.
Melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis, Google menyebutkan bahwa penelusuran terkait kesehatan anak lainnya juga tampak meningkat untuk kategori food and beverage seperti "susu bayi" naik 80 persen hingga "snack sehat anak" naik 40 persen.
Menurut Google, masyarakat Indonesia menjadi lebih proaktif dalam mencari tahu lebih dalam tentang makanan dan minuman yang mereka konsumsi saat masa pasca-pandemi dengan kesehatan menjadi pertimbangan mendasar.
Selain itu, masyarakat semakin rutin memeriksa apakah obat tertentu aman untuk dikonsumsi oleh anak. Hal ini ditunjukkan melalui penelusuran terkait "penyakit ginjal anak" naik 130 persen, "obat sirop anak" naik 100 persen, dan "obat batuk anak" naik 60 persen.
Di sisi lain, Year in Search 2022 kategori food and beverage juga menunjukkan bahwa tren makanan dan minuman ikut berubah seiring dengan aktivitas perkantoran dan sekolah yang sudah kembali normal pasca-pandemi.
Menurut Google, penelusuran terkait "instant food" naik 40 persen, "bekal sekolah + bekal makanan" masing-masing naik 180 persen dan 80 persen, "restoran di sekitar saya" naik 70 persen, dan "mall terdekat" naik 60 persen.
Masyarakat Indonesia juga tampak masih terus mengikuti tren makanan dari luar negeri. Beberapa kategori penelusuran makanan meningkat seperti "makanan viral" naik 80 persen, "makanan korea" naik 70 persen, dan "buldak" naik 20 persen.
Year in Search 2022 merupakan laporan edisi kelima dari Google yang menggambarkan perubahan perilaku konsumen Indonesia. Terdapat tiga tema besar dan tujuh vertikal industri utama yang dibagi dalam laporan ini, termasuk makanan dan minuman (food and beverage).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pencarian "nutrisi balita" & "vitamin anak" di Google naik 290 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis, Google menyebutkan bahwa penelusuran terkait kesehatan anak lainnya juga tampak meningkat untuk kategori food and beverage seperti "susu bayi" naik 80 persen hingga "snack sehat anak" naik 40 persen.
Menurut Google, masyarakat Indonesia menjadi lebih proaktif dalam mencari tahu lebih dalam tentang makanan dan minuman yang mereka konsumsi saat masa pasca-pandemi dengan kesehatan menjadi pertimbangan mendasar.
Selain itu, masyarakat semakin rutin memeriksa apakah obat tertentu aman untuk dikonsumsi oleh anak. Hal ini ditunjukkan melalui penelusuran terkait "penyakit ginjal anak" naik 130 persen, "obat sirop anak" naik 100 persen, dan "obat batuk anak" naik 60 persen.
Di sisi lain, Year in Search 2022 kategori food and beverage juga menunjukkan bahwa tren makanan dan minuman ikut berubah seiring dengan aktivitas perkantoran dan sekolah yang sudah kembali normal pasca-pandemi.
Menurut Google, penelusuran terkait "instant food" naik 40 persen, "bekal sekolah + bekal makanan" masing-masing naik 180 persen dan 80 persen, "restoran di sekitar saya" naik 70 persen, dan "mall terdekat" naik 60 persen.
Masyarakat Indonesia juga tampak masih terus mengikuti tren makanan dari luar negeri. Beberapa kategori penelusuran makanan meningkat seperti "makanan viral" naik 80 persen, "makanan korea" naik 70 persen, dan "buldak" naik 20 persen.
Year in Search 2022 merupakan laporan edisi kelima dari Google yang menggambarkan perubahan perilaku konsumen Indonesia. Terdapat tiga tema besar dan tujuh vertikal industri utama yang dibagi dalam laporan ini, termasuk makanan dan minuman (food and beverage).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pencarian "nutrisi balita" & "vitamin anak" di Google naik 290 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023