Bengkulu, (Antara) - Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti menjanjikan 10 mesin pembuat balok es, untuk para nelayan di Provinsi Bengkulu.
"Saya janji akan beri 10 mesin pembuat es, dengan kapasitas 1,5 ton, beserta `genset-nya`," kata dia saat berkunjung ke perkampungan nelayan Bengkulu, Rabu.
Dia mengatakan bantuan tersebut diharapkan dapat menunjang masyarakat nelayan, untuk meningkatkan produktivitas hasil tangkapan.
Dengan ketersediaan balok es yang cukup, menurutnya, hasil tangkapan nelayan tetap bisa dipertahankan kesegarannya hingga sampai ke tempat pelanggan ikan.
"Kalau persediaan es tidak mencukupi bagaimana nelayan bisa menangkap ikan lebih jauh (di perairan mengarah samudra Hindia)," katanya.
Keterbatasan jangkauan nelayan tradisional, mengakibatkan, nelayan asing memanfaatkan kondisi tersebut untuk masuk ke perairan Indonesia.
"Selain itu, saya juga akan memberikan bantuan untuk lima kelompok nelayan, per kelompok Rp100 juta," ucapnya.
Akan tetapi, semua bantuan tersebut, kata Susi, tidak cuma-cuma, ada persyaratan penting yang harus dipenuhi oleh daerah itu.
"Saya baca berita, Jokowi ke Bengkulu, kapal trawl menghilang, kalau masih ada, susah membina nelayan," kata dia.
Menteri Kelautan dan Perikanan RI itu menegaskan pemerintah pusat tidak akan memberikan program bantuan untuk nelayan di Provinsi Bengkulu, jika di daerah itu masih ada kapal trawl yang beroperasi.
"Kalau masih ada trawl, semua bantuan yang selama ini telah dikucurkan, akan dihentikan, dan rencana bantuan ini akan ditarik kembali," ujarnya.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
"Saya janji akan beri 10 mesin pembuat es, dengan kapasitas 1,5 ton, beserta `genset-nya`," kata dia saat berkunjung ke perkampungan nelayan Bengkulu, Rabu.
Dia mengatakan bantuan tersebut diharapkan dapat menunjang masyarakat nelayan, untuk meningkatkan produktivitas hasil tangkapan.
Dengan ketersediaan balok es yang cukup, menurutnya, hasil tangkapan nelayan tetap bisa dipertahankan kesegarannya hingga sampai ke tempat pelanggan ikan.
"Kalau persediaan es tidak mencukupi bagaimana nelayan bisa menangkap ikan lebih jauh (di perairan mengarah samudra Hindia)," katanya.
Keterbatasan jangkauan nelayan tradisional, mengakibatkan, nelayan asing memanfaatkan kondisi tersebut untuk masuk ke perairan Indonesia.
"Selain itu, saya juga akan memberikan bantuan untuk lima kelompok nelayan, per kelompok Rp100 juta," ucapnya.
Akan tetapi, semua bantuan tersebut, kata Susi, tidak cuma-cuma, ada persyaratan penting yang harus dipenuhi oleh daerah itu.
"Saya baca berita, Jokowi ke Bengkulu, kapal trawl menghilang, kalau masih ada, susah membina nelayan," kata dia.
Menteri Kelautan dan Perikanan RI itu menegaskan pemerintah pusat tidak akan memberikan program bantuan untuk nelayan di Provinsi Bengkulu, jika di daerah itu masih ada kapal trawl yang beroperasi.
"Kalau masih ada trawl, semua bantuan yang selama ini telah dikucurkan, akan dihentikan, dan rencana bantuan ini akan ditarik kembali," ujarnya.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014