Kue lapis legit menjadi salah satu menu primadona atau yang paling banyak diminati dan dibeli oleh masyarakat Kalbar saat menjelang setiap Hari Raya Idul Fitri 1444 H.

"Bersyukur menjelang Lebaran dibanjiri orderan kue lapis legit. Usaha kue lapis saya rintis sejak 2018," ujar kata Owner Lapis Cedaff, Ryan Dwi Sulistiawan di Pontianak, Selasa.

Tidak hanya di Kalbar, kue yang terbuat dari bahan baku utama seperti tepung terigu, mentega, telur, dan bahan lainnya sehingga terbentuk kue yang berlapis-lapis dengan rasa khas dan legit ini bahkan sudah banyak dikenal oleh masyarakat hingga di luar Kalbar.

“Dari tahun 2018 itu baru sekitar 30 cetak, dan semakin bertambah itu di zaman COVID-19 karena kita susah bertemu jadi itu salah satu media buat beri ke kolega. Kemudian, tahun lalu sekitar 530, dan di tahun ini kita menerima orderan di angka 630 cetak, kemungkinan bisa bertambah,” katanya.

Adapun varian yang tersedia, Ryan membuat delapan jenis rasa kue lapis, mulai dari lapis legit original, keju, coklat keju, lempo durian, nutella, cadburry, prunes dan cookies. Harganya juga bervarian, mulai dari Rp335 ribu sampai Rp415 ribu.

“Kalau yang paling diminati itu biasanya yang original dan keju, sedangkan yang paling mahal itu cadburry, seharga Rp415 ribu dengan menggunakan loyang ukuran 18x18 cm,” katanya.

Untuk 600 cetak kue, Ryan bisa menghabiskan kurang lebih 15 ribu sampai 16 ribu telur. Untuk pemakaian telur satu hari, kurang lebih 100 rak dan 100 rak itu kurang lebih 300 butir.

“Yang membedakan kue lapis ini dengan yang lain yaitu pertama, kita tidak ada menggunakan tepung murni dari kuning telur, dengan menggunakan bahan premium, itu yang membuat kue ini tahan lama. Kalau tanpa di simpan di kulkas itu 10 hari, kalau di simpan di kulkas biasanya tahan sampai dua bulan,” katanya.

Ryan mengatakan bahwa resepnya itu merupakan warisan dari orang tuanya. Awalnya, Ryan bersama istrinya hanya menjajakan kue lapisnya itu melalui media sosial instagram saja di @lapiscedaff, namun tidak disangka kue lapisnya tersebut akhirnya sudah menjelajah hingga ke luar Kalbar.

“Penjualan kita sudah sampai Aceh, Papua, untuk Lebaran tahun ini paling jauh itu Makassar, Balikpapan, Jakarta, Manado, Ternate, ada juga ke daerah Jawa, seperti Probolinggo dan Madiun, bahkan sudah se-Indonesia. Karena kue khas ini memang untuk oleh-oleh jadi kabar itu tersebar dari mulut ke mulut,” tuturnya.

Pewarta: Dedi

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023