Dinas Pertanian dan Peternakan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mengingatkan warga setempat memilih hewan kurban yang sehat dan berasal dari kandang hewan yang belum tertular penyakit ternak.
"Masyarakat diminta agar memastikan hewan kurban yang akan dibeli, baik kambing maupun sapi, dalam kondisi sehat dan berasal dari kandang yang belum tertular (penyakit ternak, red.)," kata Kepala Distankan Rejang Lebong Zulkarnain saat dihubungi di Rejang Lebong, Jumat (9/6).
Dia menjelaskan pentingnya warga memilih hewan kurban yang sehat sesuai dengan syariat Islam untuk mencegah kemungkinan penyakit yang bisa menular kepada manusia atau zoonosis.
Untuk memastikan kesehatan hewan kurban yang dijual pedagang dan peternak di daerah itu, pihaknya terus melakukan pemantauan di lapangan dengan mendatangi pasar hewan dan kandang milik peternak.
Dia mengimbau masyarakat di daerah itu yang memiliki ternak terkena penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol, atau jenis penyakit lain pada sapi dan kerbau, agar tidak menjadikan ternak itu sebagai hewan kurban.
Penyakit LSD adalah penyakit yang disebabkan virus yang menyerang sapi dan kerbau yang disebarkan melalui vektor dan kontak langsung dengan ternak yang sakit.
Sejauh ini, di Kabupaten Rejang Lebong sudah ada 16 ekor sapi jenis sapi bali, limosin, PO, simental dan kerbau lumpur yang mengalami LSD.
"Ternak yang sakit ini sudah dalam penanganan petugas kesehatan hewan, dan telah diisolasi sehingga tidak menular kepada hewan lainnya," ucap dia.
Dia menjelaskan sapi dan kerbau yang terkena LSD bisa disembuhkan dalam waktu yang tidak terlalu lama sehingga warga tidak perlu khawatir.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
"Masyarakat diminta agar memastikan hewan kurban yang akan dibeli, baik kambing maupun sapi, dalam kondisi sehat dan berasal dari kandang yang belum tertular (penyakit ternak, red.)," kata Kepala Distankan Rejang Lebong Zulkarnain saat dihubungi di Rejang Lebong, Jumat (9/6).
Dia menjelaskan pentingnya warga memilih hewan kurban yang sehat sesuai dengan syariat Islam untuk mencegah kemungkinan penyakit yang bisa menular kepada manusia atau zoonosis.
Untuk memastikan kesehatan hewan kurban yang dijual pedagang dan peternak di daerah itu, pihaknya terus melakukan pemantauan di lapangan dengan mendatangi pasar hewan dan kandang milik peternak.
Dia mengimbau masyarakat di daerah itu yang memiliki ternak terkena penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol, atau jenis penyakit lain pada sapi dan kerbau, agar tidak menjadikan ternak itu sebagai hewan kurban.
Penyakit LSD adalah penyakit yang disebabkan virus yang menyerang sapi dan kerbau yang disebarkan melalui vektor dan kontak langsung dengan ternak yang sakit.
Sejauh ini, di Kabupaten Rejang Lebong sudah ada 16 ekor sapi jenis sapi bali, limosin, PO, simental dan kerbau lumpur yang mengalami LSD.
"Ternak yang sakit ini sudah dalam penanganan petugas kesehatan hewan, dan telah diisolasi sehingga tidak menular kepada hewan lainnya," ucap dia.
Dia menjelaskan sapi dan kerbau yang terkena LSD bisa disembuhkan dalam waktu yang tidak terlalu lama sehingga warga tidak perlu khawatir.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023