Kapal selam rudal jelajah bertenaga nuklir (SSGN) Amerika Serikat pada Jumat tiba di Korea Selatan untuk pertama kalinya dalam enam tahun, kata Kementerian Pertahanan Korsel.
Kapal selam itu tiba di Korsel di tengah meningkatnya ketegangan setelah peluncuran dua rudal balistik Korea Utara sehari sebelumnya.
SSGN kelas Ohio, USS Michigan, memasuki pangkalan angkatan laut utama di Busan, 320 kilometer tenggara Seoul, setelah Korut menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke arah Laut Timur pada Kamis (15/6) sebagai bentuk protes terhadap latihan penembakan langsung besar-besaran Korsel-AS yang berakhir sebelumnya pada hari tersebut.
Kehadiran kapal selam itu menandai untuk pertama kalinya AS mengirim SSGN ke Korsel sejak Oktober 2017.
Kapal selam itu dijadwalkan akan berada di Korsel hingga Kamis depan, kata pejabat pertahanan Korsel secara anonim kepada wartawan.
Kehadiran kapal selam itu, aset utama Angkatan Laut AS, terjadi setelah AS berjanji untuk lebih meningkatkan "visibilitas reguler" aset strategis di Semenanjung Korea melalui Deklarasi Washington yang dikeluarkan Presiden Yoon Suk Yeol dan Presiden AS Joe Biden selama pertemuan mereka di Washington pada April.
"Kunjungan SSGN AS ke Korsel ditujukan untuk secara substantif menerapkan perjanjian dalam Deklarasi Washington yang dibuat pada April guna meningkatkan visibilitas reguler aset strategis di Semenanjung Korea," kata Wakil Komandan Armada ROK Laksamana Kim Myung-soo.
ROK adalah singkatan dari nama resmi Korsel, Republik Korea.
"(Itu) menunjukkan kemampuan dan postur luar biasa aliansi Korsel-AS untuk mewujudkan 'perdamaian melalui kekuatan'," lanjut dia.
Selama kunjungan kapal selam itu ke negara tersebut, angkatan laut Korsel dan AS berencana melakukan latihan operasi khusus gabungan untuk memperkuat interoperabilitas dan kemampuan mereka dalam operasi tersebut.
Hal itu dilakukan untuk merespons ancaman Korut yang semakin berkembang, menurut kementerian tersebut.
SSGN juga akan ambil bagian dalam berbagai kegiatan pertukaran persahabatan dengan Angkatan Laut Korsel untuk memperingati 70 tahun aliansi kedua negara.
SSGN Michigan mulai diaktifkan pada 1982 sebagai kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir, serta diubah menjadi SSGN pada 2007.
Kapal selam itu dapat melakukan misi serangan menggunakan rudal jelajah Tomahawk.
SSGN seberat 18.000 ton itu memiliki panjang 170 meter dan dapat dipersenjatai dengan lebih dari 150 rudal Tomahawk, yang memiliki jangkauan 2.500 kilometer, menurut kementerian.
Pada Kamis, kedua negara bersekutu itu mengakhiri putaran kelima dan terakhir dari Latihan Tembakan Langsung Bersama Gabungan, yang pertama dari jenis latihan itu dalam enam tahun.
Latihan itu dilakukan di lapangan pelatihan dekat perbatasan antar-Korea guna menandai peringatan penting aliansi tersebut.
Sebagai bagian dari Deklarasi Washington, AS berjanji untuk mengirimkan kapal selam rudal balistik nuklir ke negara itu dalam sebuah kunjungan.
Sumber: Yonhap-OANA
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Kapal selam itu tiba di Korsel di tengah meningkatnya ketegangan setelah peluncuran dua rudal balistik Korea Utara sehari sebelumnya.
SSGN kelas Ohio, USS Michigan, memasuki pangkalan angkatan laut utama di Busan, 320 kilometer tenggara Seoul, setelah Korut menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke arah Laut Timur pada Kamis (15/6) sebagai bentuk protes terhadap latihan penembakan langsung besar-besaran Korsel-AS yang berakhir sebelumnya pada hari tersebut.
Kehadiran kapal selam itu menandai untuk pertama kalinya AS mengirim SSGN ke Korsel sejak Oktober 2017.
Kapal selam itu dijadwalkan akan berada di Korsel hingga Kamis depan, kata pejabat pertahanan Korsel secara anonim kepada wartawan.
Kehadiran kapal selam itu, aset utama Angkatan Laut AS, terjadi setelah AS berjanji untuk lebih meningkatkan "visibilitas reguler" aset strategis di Semenanjung Korea melalui Deklarasi Washington yang dikeluarkan Presiden Yoon Suk Yeol dan Presiden AS Joe Biden selama pertemuan mereka di Washington pada April.
"Kunjungan SSGN AS ke Korsel ditujukan untuk secara substantif menerapkan perjanjian dalam Deklarasi Washington yang dibuat pada April guna meningkatkan visibilitas reguler aset strategis di Semenanjung Korea," kata Wakil Komandan Armada ROK Laksamana Kim Myung-soo.
ROK adalah singkatan dari nama resmi Korsel, Republik Korea.
"(Itu) menunjukkan kemampuan dan postur luar biasa aliansi Korsel-AS untuk mewujudkan 'perdamaian melalui kekuatan'," lanjut dia.
Selama kunjungan kapal selam itu ke negara tersebut, angkatan laut Korsel dan AS berencana melakukan latihan operasi khusus gabungan untuk memperkuat interoperabilitas dan kemampuan mereka dalam operasi tersebut.
Hal itu dilakukan untuk merespons ancaman Korut yang semakin berkembang, menurut kementerian tersebut.
SSGN juga akan ambil bagian dalam berbagai kegiatan pertukaran persahabatan dengan Angkatan Laut Korsel untuk memperingati 70 tahun aliansi kedua negara.
SSGN Michigan mulai diaktifkan pada 1982 sebagai kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir, serta diubah menjadi SSGN pada 2007.
Kapal selam itu dapat melakukan misi serangan menggunakan rudal jelajah Tomahawk.
SSGN seberat 18.000 ton itu memiliki panjang 170 meter dan dapat dipersenjatai dengan lebih dari 150 rudal Tomahawk, yang memiliki jangkauan 2.500 kilometer, menurut kementerian.
Pada Kamis, kedua negara bersekutu itu mengakhiri putaran kelima dan terakhir dari Latihan Tembakan Langsung Bersama Gabungan, yang pertama dari jenis latihan itu dalam enam tahun.
Latihan itu dilakukan di lapangan pelatihan dekat perbatasan antar-Korea guna menandai peringatan penting aliansi tersebut.
Sebagai bagian dari Deklarasi Washington, AS berjanji untuk mengirimkan kapal selam rudal balistik nuklir ke negara itu dalam sebuah kunjungan.
Sumber: Yonhap-OANA
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023