Pebalap World Superbike (WSBK) Toprak Razgatlioglu mengatakan memasang target untuk merebut gelar juara dunia bersama tim barunya, ROKiT BMW Motorrad pada musim 2024 menyusul kepindahannya dari Pata Yamaha Prometeon.
"Semua orang percaya bahwa (motor BMW) adalah motor yang tidak bisa menang (di WSBK). Saya hanya berpikir untuk menunjukkan kepada semua orang bahwa BMW adalah motor pemenang," kata Toprak, dikutip dari keterangan resmi WSBK, Rabu.
Bagi Toprak, kembali memulai dengan tim yang tidak terlalu diunggulkan memiliki sensasi tersendiri. Ia menyebutkan, kemenangan dengan tim underdog terasa lebih spesial daripada ia bersama tim unggulan seperti Ducati.
"Ducati memiliki motor terbaik di paddock. Jika saya pergi ke sana dan saya memenangkan kejuaraan, itu tidak istimewa bagi saya dan inilah mengapa saya akan pergi ke BMW," ujar pebalap Turki itu.
"Yamaha bukan Juara selama 12 tahun dan kami menjadi juara lagi (pada 2021). Saya akan pergi ke BMW yang belum menjadi juara dunia. Impian besar saya adalah saya dan BMW menjadi juara dunia," imbuhnya.
BMW sendiri telah mengklaim 13 kemenangan di WSBK, yang terbaru terjadi pada tahun 2021 ketika Michael van der Mark meraih kemenangan untuk Superpole di Portimao.
Ini tetap menjadi satu-satunya kemenangan untuk mesin M1000RR yang diperkenalkan tahun itu.
Pebalap berusia 26 tahun itu sebelumnya bergabung dengan Yamaha untuk musim 2020, dan dia menghabiskan empat musim bersama merek Jepang tersebut. Toprak telah mengklaim 31 kemenangan hingga saat ini di atas motor YZF-R1 serta 81 podium, dan dia merebut gelar 2021 dengan cara yang sensasional setelah mengalahkan Jonathan Rea (Kawasaki Racing).
"Saya tidak terlalu senang karena ini adalah musim terakhir saya bersama Yamaha, tapi saya memiliki kenangan yang sangat bagus. Ketika saya bergabung dengan Yamaha pada tahun 2020, tim dan Yamaha mempercayai saya. Pada tahun 2021, kami adalah juara dunia," kenangnya.
"Di musim terakhir saya bersama Yamaha, saya mencoba menjadi juara dunia lagi. Jika kami menjadi juara dunia lagi tahun ini, itu akan menjadi hadiah bagi Yamaha ketika saya pergi. Ini bukan awal yang mudah karena Alvaro (Bautista) sangat kuat. Dia luar biasa cepat," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
"Semua orang percaya bahwa (motor BMW) adalah motor yang tidak bisa menang (di WSBK). Saya hanya berpikir untuk menunjukkan kepada semua orang bahwa BMW adalah motor pemenang," kata Toprak, dikutip dari keterangan resmi WSBK, Rabu.
Bagi Toprak, kembali memulai dengan tim yang tidak terlalu diunggulkan memiliki sensasi tersendiri. Ia menyebutkan, kemenangan dengan tim underdog terasa lebih spesial daripada ia bersama tim unggulan seperti Ducati.
"Ducati memiliki motor terbaik di paddock. Jika saya pergi ke sana dan saya memenangkan kejuaraan, itu tidak istimewa bagi saya dan inilah mengapa saya akan pergi ke BMW," ujar pebalap Turki itu.
"Yamaha bukan Juara selama 12 tahun dan kami menjadi juara lagi (pada 2021). Saya akan pergi ke BMW yang belum menjadi juara dunia. Impian besar saya adalah saya dan BMW menjadi juara dunia," imbuhnya.
BMW sendiri telah mengklaim 13 kemenangan di WSBK, yang terbaru terjadi pada tahun 2021 ketika Michael van der Mark meraih kemenangan untuk Superpole di Portimao.
Ini tetap menjadi satu-satunya kemenangan untuk mesin M1000RR yang diperkenalkan tahun itu.
Pebalap berusia 26 tahun itu sebelumnya bergabung dengan Yamaha untuk musim 2020, dan dia menghabiskan empat musim bersama merek Jepang tersebut. Toprak telah mengklaim 31 kemenangan hingga saat ini di atas motor YZF-R1 serta 81 podium, dan dia merebut gelar 2021 dengan cara yang sensasional setelah mengalahkan Jonathan Rea (Kawasaki Racing).
"Saya tidak terlalu senang karena ini adalah musim terakhir saya bersama Yamaha, tapi saya memiliki kenangan yang sangat bagus. Ketika saya bergabung dengan Yamaha pada tahun 2020, tim dan Yamaha mempercayai saya. Pada tahun 2021, kami adalah juara dunia," kenangnya.
"Di musim terakhir saya bersama Yamaha, saya mencoba menjadi juara dunia lagi. Jika kami menjadi juara dunia lagi tahun ini, itu akan menjadi hadiah bagi Yamaha ketika saya pergi. Ini bukan awal yang mudah karena Alvaro (Bautista) sangat kuat. Dia luar biasa cepat," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023