Jepara (ANTARA Bengkulu) - Sebanyak 21 srikandi mencoba menaklukkan perjalanan dari Jepara, Jawa Tengah, menuju Bandung, Jawa Barat, demi meneruskan semangat perjuangan Raden Adjeng Kartini sebagai pejuang emansipasi wanita.

Puluhan srikandi tersebut berasal dari sejumlah daerah di Tanah Air, yakni Jepara, Bandung, Surabaya dan Jakarta, berupaya mendobrak tradisi patriarki jawa tentang keterbatasan wanita.

Mereka juga ingin menunjukkan, bahwa kaum perempuan juga mampu bersepeda dari Jepara ke Bandung dengan jarak sekitar 588 kilometer, seperti halnya kaum laki-laki yang dianggap mampu melakukan sejumlah pekerjaan.

Adapun 21 srikandi tersebut, yakni Aristi Prajwalita Madjid, Fannie Waldhani, Diah Kusumo Dewi,  Elizabeth Zoraya Paskarini, Evie Permata Sari, Ernawati Bintoro, Rini Rismiati, Hatning Natalia Maindra, Novita Maizir, Lita Apriantini, Anita Santa F. Panggabean, Gia Amalia, Intan Satria, Rahmidiarti, Rani Pratikaningtyas, Sarah A Walangitang, Seklie Patyuniestri, Sri Hardaningrum, Tense Manalu, Tentrem Sartika, dan Winna Ananda.

Jepara sebagai kota kelahirannya RA Kartini, dipercaya oleh komunitas "Bike to Work" (B2W) nasional sebagai tempat pelepasan para srikandi memulai bersepeda menuju Bandung.

Rombongan 21 srikandi tersebut, dilepas secara langsung oleh Bupati Jepara Ahmad Marzuqi dari Pendopo Kabupaten Jepara, Sabtu (21/4) sekitar pukul 07.30 WIB.

Aristi Prajwalita Madjid sebelum berangkat mengungkapkan, kegiatan bersepeda Jepara-Bandung yang diikuti 21 wanita peserta bertepatan dengan Peringatan Hari Kartini yang ke-133.

"Kami ingin memberikan inspirasi terhadap kaum wanita, bahwa kita bisa melakukan semua hal di luar pakem," ujarnya.

Menurut dia, ungkapan bahwa kaum wanita dianggap lemah, harus dibuktikan lewat sejumlah kegiatan, salah satunya lewat bersepeda dari Jepara menuju Bandung.

Apalagi, lanjut dia, membangun negeri tidak perlu dimulai dari hal-hal besar, melainkan bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti dari keluarga hingga kebiasaan bersepeda.

Kegiatan bersepeda, katanya, perlu dipopulerkan agar nantinya bisa menjadi gaya hidup karena bermanfaat bagi kesehatan dan turut mengurangi polusi udara.

Perjalanan para srikandi tersebut, merupakan perjalanan srikandi jilid kedua, karena sebelumnya menempuh rute Jakarta-Jepara dengan jumlah perserta sebanyak sepuluh orang.

Srikandi tersebut bukanlah atlet maupun mantan atlet, melainkan dari berbagai kalangan dari ibu rumah tangga, dokter, pekerja paruh waktu, hingga aktivis perempuan.

Peserta "touring gowes" lainnya, Rani Pratikaningtyas mengaku, tertarik mengikuti kegiatan bersepeda Jepara-Bandung guna membuktikan bahwa kaum wanita juga mampu, seperti halnya kaum laki-laki.

Selain untuk mengkampanyekan gerakan moral agar ajakan bersepeda dalam beraktifitas benar-benar mendapatkan respon masyarakat, juga bertepatan dengan peringatan Hari Kartini sebagai pejuang emansipasi wanita.

"Sejak awal, kami memang ingin bergabung dengan para srikandi tersebut. Akan tetapi, baru kali ini berkesempatan mendaftar," ujar Rani yang sehari-harinya bekerja sebagai staf informasi teknologi pada salah satu perusahaan mebel di Jepara.

Untuk mengikuti kegiatan tersebut, katanya, persiapan dimulai sejak satu bulan lalu, terutama persiapan fisik dan mental.

Sebelumnya, dia mengaku, pernah bersepeda bersama teman-temannya yang juga memiliki hobi yang sama dari Jepara menuju Pacitan, Jawa Timur.  

Persiapan serupa juga dilakukan oleh Sri Hardaningrum yang juga peserta dari Jepara mengaku, sejak sebulan lalu sudah mempersiapkan diri, terutama fisik dan mental.

"Mudah-mudahan, selama perjalanan tidak ada hal-hal yang bisa mengganggu rombongan 'Bike to Work' ini," ujarnya.

Bupati Jepara, Ahmad Marzuqi ketika melepas keberangkatan rombongan 21 srikandi tersebut, menyampaikan apresiasinya terhadap para peserta "touring gowes" yang akan menempuh rute perjalanan dari Jepara ke Bandung.

"Kami juga patut berbangga, karena Jepara dipercaya sebagai tempat dimulainya kegiatan bersepeda Jepara-Bandung," ujarnya

Ia berharap, kegiatan bersepeda bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, sekaligus berkampanye bersepeda bisa membuahkan hasil yang maksimal.

Apalagi, lanjut dia, manfaat bersepeda tidak hanya sekadar menjaga kesehatan tubuh, serta membiasakan diri hidup dengan kesederhanaan.

Tiga provinsi
Perjalan para srikandi tersebut membutuhkan waktu sekitar enam hari, yang akan melewati tiga provinsi, yakni Jateng, Yogyakarta, dan Jawa Barat dengan rute untuk etape pertama Jepara - Solo, etape kedua Solo - Yogyakarta, etape ketiga Yogyakarta - Gombong, etape keempat Gombong - Majenang.

Sedangkan etape kelima Majenang - Tasikmalaya, etape keenam Tasikmalaya - Bandung dengan estimasi jarak tempuh Jepara - Bandung sekitar 588 kilometer.

Bupati Jepara Ahmad Marzuqi, tidak hanya sekedar melepas keberangkatan rombongan bersepeda, melainkan ikut mengantarkan dengan bersepeda hingga Kecamatan Tahunan, Jepara dengan jarak dari pendopo kabupaten sekitar empat kilometer.

Tense Manalu sebagai salah satu peserta dan koordinator Srikandi mengungkapkan, para peserta yang mengikuti kegiatan ini sudah melewati tahap seleksi.

"Para peserta melakukan program latihan selama lima kali dengan jarak tempuh kurang lebih 70 sampai 100 kilometer per sesi," ujarnya.

Para peserta tersebut, kata dia, merupakan gabungan dari berbagai latar belakang profesi, umur, dan kemampuan bersepeda.

"Mereka dituntut dapat bekerja sama dengan baik mulai dari latihan sampai perjalanan ini selesai," ujarnya.

Ia menganggap, sepeda bukan hanya dijadikan alat untuk pemuas hobi semata, akan tetapi dapat dijadikan sebagai alat transportasi alternatif yang semakin banyak diminati.

Perjalanan para srikandi tersebut, diharapkan menjadi inspirasi bagi kaum perempuan untuk berani melakukan perubahan, minimal untuk dirinya sendiri. (KR-AN/A025)

Pewarta:

Editor : AWI-SEO&Digital Ads


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012