Nobita Nobi, Doraemon, Shizuka Minamoto, Suneo Honekawa dan Takeshi Gouda atau Gian kembali memulai petualangan baru mereka, kali ini mencari utopia yang legendaris bernama Paradapia menggunakan kapal penjelajah waktu dalam "Doraemon the Movie: Nobita's Sky Utopia".

Nobita kali pertama mendengar tentang Utopia dari Hidetoshi Dekisugi. Dia yang tertarik kemudian mulai membayangkan bisa tinggal di sana, apalagi di pulau berbentuk bulan sabit itu semua orang bisa hidup bahagia, damai tanpa beban.

Baca juga: Fakta menarik di balik film "Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti"

Hingga suatu ketika dia tanpa sengaja melihat sesuatu yang terapung muncul sekilas. Nobita sempat berbincang dengan Doraemon tentang utopia lalu meminta bantuan untuk menemukan negeri itu.

Sang robot kucing mencari informasi terkait hal ini. Walaupun informasi yang didapat mengenai utopia samar, Doraemon akhirnya membantu Nobita mencari negeri impian sahabatnya itu.

Seperti biasanya, awalnya Nobita hanya mengajak Shizuka, tetapi Suneo dan Gian yang mencuri dengar akhirnya bergabung.
 
Salah satu adegan dalam animasi "Doraemon the Movie: Nobita's Sky Utopia" (ANTARA/Twitter/doraemonChannel)


Dalam pencarian, mereka bertemu dengan robot kucing dari abad ke-22 bernama Sonya. Penjelajahan Paradapia pun dimulai, termasuk menemui tiga pendiri negeri itu dan karakter baru lainnya yakni Hana, Marimba.

Nobita dan rekan-rekannya belajar berbagai hal termasuk tentang kebenaran bahwa kebahagiaan bisa benar-benar didapatkan melalui suatu kesempurnaan.

Semakin lama berada di Paradapia, Nobita menyadari yang berbeda dengan rekan-rekannya. Namun, dia bertanya-tanya mengapa hanya dia yang tetap sama, benarkah ini hal yang baik dan benar-benar diinginkannya?

Film animasi Doraemon ke-42 yang disutradarai Takumi Doyama bersama Ryouta Kosawa sebagai penulis naskah itu menyuguhkan grafik penggambaran layaknya menonton serial televisi Doraemon, berbeda dengan "Stand by Me Doraemon 2".

Baca juga: Film "Mappacci" angkat budaya Bugis Makassar dengan humoris

Selama 107 menit, penonton mengikuti perjalanan Nobita, Doraemon, Shizuka, Suneo dan Gian dengan alur cenderung mudah dipahami khususnya bagi mereka yang sudah terbiasa menonton animasi Doraemon.
 
Penonton anak mungkin membutuhkan bimbingan orangtua atau orang dewasa untuk bisa memahami makna di balik perjalanan yang salah satunya membuka mata tentang pentingnya menjadi diri sendiri terlepas dari kekurangan yang dimiliki.

Tema melintasi waktu mungkin bukan hal baru belakangan ini seiring hadirnya tayangan-tayangan yang menghadirkan tema serupa. Namun, mungkin tak akan bosan menyaksikan tema intudalam animasi Doraemon ciptaan kreator Fujko F. Fujio.

Aksi jenaka hingga haru ikut akan mewarnai kisah "Doraemon the Movie: Nobita's Sky Utopia".

Suara karakter Nobita diisi oleh Megumi Oohara, Doraemon oleh Wasabi Mizuta, Shizuka oleh Yumi Kakazu. Suneo oleh Tomokazu Seki dan Gian oleh Subaru Kimura. Sementara pengisi suara karakter Sonya yakni personel grup idola asal Jepang King and Prince Nagase Ren.

Sayang, lagu tema seperti dalam serial televisi yakni "Doraemon no uta" sama sekali tak dihadirkan. Tetapi, sebagai gantinya untuk kali pertama lagu tema film Doraemon dinyanyikan oleh grup idola J-pop yakni NiziU, besutan agensi hiburan Korea Selatan JYP Entertainment.

Lagu tema berjudul "Paradise" itu masuk ke dalam album kedua NiziU bertajuk "COCONUT".

"Doraemon the Movie: Nobita's Sky Utopia" yang hadir setahun sejak perilisan "Doraemon: Nobita's Little Star Wars" 2021 resmi tayang di bioskop Indonesia mulai 19 Juli 2023 atau bertepatan dengan libur Tahun Baru Islam 1445 Hijriah.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023