Rumah produksi (Production House) merupakan tempat para pelaku industri kreatif untuk menciptakan ide mereka dalam sebuah karya.
Pemimpin rumah produksi Ronaksara, Rizky Adrian membagikan sejumlah cara dalam menciptakan sebuah karya agar dapat bertahan di tengah bisnis rumah produksi yang saat ini cukup banyak berdiri di Indonesia.
Rumah produksi adalah istilah umum dalam industri kreatif yang merujuk kepada perusahaan yang menyokong produksi karya-karya audio, visual, audiovisual, dan acara televisi atau radio sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di suatu negara. Rumah produksi juga mempunyai organisasi dan keahlian dalam memproduksi program-program audio dan audiovisual untuk disajikan kepada publik, baik secara langsung maupun melalui broadcasting house.
Baca juga: Faktor yang wajib ditimbang saat ukur kinerja semester bisnis
“Dan yang paling penting, eksekusi, because that is what production means,” kata Rizky melalui siaran persnya, Kamis.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah “mengosongkan gelas.” Mengosongkan gelas dalam hal ini siap menerima semua ilmu penting dalam bisnis rumah produksi agar ilmu yang disampaikan tidak terbuang sia-sia.
Setelah itu, temui banyak orang. Serap sebanyak-banyaknya ilmu dari mereka dan perbanyak referensi dalam sebuah karya. Tingkatkan juga “taste” pada seni audio visual dan perbanyak koneksi dengan para expert karena kelak mereka yang akan membantu dalam segi teknis dan eksekusi.
Menurutnya, ada beberapa kendala yang dihadapi dalam sebuah rumah produksi. Pertama, masalah modal. Urusan modal adalah kendala yang cukup lumrah ditemukan dalam semua bidang bisnis, tidak terkecuali bisnis rumah produksi.
“Namun, semua kendala pasti ada solusinya. Dewasa ini banyak sekali perusahaan yang tugasnya meminjamkan modal dengan cepat. Begitu bisnis jelas visinya dan jelas apa yang sedang mereka jalankan, siapa saja mempunyai keinginan untuk membantu,” ujar pria yang lahir di Jakarta, 18 Februari 1998 tersebut.
Baca juga: Dokter bagikan teknik menyusui mulai dari bra hingga tips memompa
Sementara itu, 90 persen kendala dalam produksi datang dari faktor komunikasi. Komunikasi yang kurang jelas di awal mengakibatkan permasalahan di belakang. Semua info yang diterima harus dikomunikasikan ke pihak yang terlibat secepatnya.
Rizky yang sudah lama terjun ke bidang rumah produksi memiliki filosofi sepanjang menangani rumah produksi Ronaksara. Filosofi hidupnya adalah menyadari eksistensi waktu itu penting. Waktu terbaik adalah sekarang, bukan besok, bukan kemarin, tetapi sekarang.
Adapun Rizky memiliki alasan tersendiri terjun ke dunia rumah produksi. Ia mengaku sudah mempunyai mimpi sejak lama untuk mempunyai rumah produksi.
Saat itu, ia menyadari ilmu dan relasi yang dimilikinya dahulu masih sangat minim. Oleh karena itu, ia pun merasa memiliki rumah produksi sendiri akan membuka banyak kesempatan baginya.
Rizky menilai banyak sumber daya manusia yang memiliki potensi kreatif, tetapi masih belum berani melampiaskannya. Ia berharap rumah produksi Ronaksara dapat menjadi rumah untuk mereka berkarya sesuai dengan visi misi Ronaksara, yaitu ingin menjadi rumah produksi bagi siapapun yang ingin bertindak dan belajar dan membuat seluruh karya dengan sepenuh hati dan pikiran.
“Seperti motto kita, shoot and learn. Harapannya semua pihak yang bekerja dengan Ronaksara mendapatkan pengalaman yang tidak terlupakan dan bisa belajar bersama kami. We just bunch of amateurs who show the world that we could work like professionals,” kata Rizky.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Pemimpin rumah produksi Ronaksara, Rizky Adrian membagikan sejumlah cara dalam menciptakan sebuah karya agar dapat bertahan di tengah bisnis rumah produksi yang saat ini cukup banyak berdiri di Indonesia.
Rumah produksi adalah istilah umum dalam industri kreatif yang merujuk kepada perusahaan yang menyokong produksi karya-karya audio, visual, audiovisual, dan acara televisi atau radio sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di suatu negara. Rumah produksi juga mempunyai organisasi dan keahlian dalam memproduksi program-program audio dan audiovisual untuk disajikan kepada publik, baik secara langsung maupun melalui broadcasting house.
Baca juga: Faktor yang wajib ditimbang saat ukur kinerja semester bisnis
“Dan yang paling penting, eksekusi, because that is what production means,” kata Rizky melalui siaran persnya, Kamis.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah “mengosongkan gelas.” Mengosongkan gelas dalam hal ini siap menerima semua ilmu penting dalam bisnis rumah produksi agar ilmu yang disampaikan tidak terbuang sia-sia.
Setelah itu, temui banyak orang. Serap sebanyak-banyaknya ilmu dari mereka dan perbanyak referensi dalam sebuah karya. Tingkatkan juga “taste” pada seni audio visual dan perbanyak koneksi dengan para expert karena kelak mereka yang akan membantu dalam segi teknis dan eksekusi.
Menurutnya, ada beberapa kendala yang dihadapi dalam sebuah rumah produksi. Pertama, masalah modal. Urusan modal adalah kendala yang cukup lumrah ditemukan dalam semua bidang bisnis, tidak terkecuali bisnis rumah produksi.
“Namun, semua kendala pasti ada solusinya. Dewasa ini banyak sekali perusahaan yang tugasnya meminjamkan modal dengan cepat. Begitu bisnis jelas visinya dan jelas apa yang sedang mereka jalankan, siapa saja mempunyai keinginan untuk membantu,” ujar pria yang lahir di Jakarta, 18 Februari 1998 tersebut.
Baca juga: Dokter bagikan teknik menyusui mulai dari bra hingga tips memompa
Sementara itu, 90 persen kendala dalam produksi datang dari faktor komunikasi. Komunikasi yang kurang jelas di awal mengakibatkan permasalahan di belakang. Semua info yang diterima harus dikomunikasikan ke pihak yang terlibat secepatnya.
Rizky yang sudah lama terjun ke bidang rumah produksi memiliki filosofi sepanjang menangani rumah produksi Ronaksara. Filosofi hidupnya adalah menyadari eksistensi waktu itu penting. Waktu terbaik adalah sekarang, bukan besok, bukan kemarin, tetapi sekarang.
Adapun Rizky memiliki alasan tersendiri terjun ke dunia rumah produksi. Ia mengaku sudah mempunyai mimpi sejak lama untuk mempunyai rumah produksi.
Saat itu, ia menyadari ilmu dan relasi yang dimilikinya dahulu masih sangat minim. Oleh karena itu, ia pun merasa memiliki rumah produksi sendiri akan membuka banyak kesempatan baginya.
Rizky menilai banyak sumber daya manusia yang memiliki potensi kreatif, tetapi masih belum berani melampiaskannya. Ia berharap rumah produksi Ronaksara dapat menjadi rumah untuk mereka berkarya sesuai dengan visi misi Ronaksara, yaitu ingin menjadi rumah produksi bagi siapapun yang ingin bertindak dan belajar dan membuat seluruh karya dengan sepenuh hati dan pikiran.
“Seperti motto kita, shoot and learn. Harapannya semua pihak yang bekerja dengan Ronaksara mendapatkan pengalaman yang tidak terlupakan dan bisa belajar bersama kami. We just bunch of amateurs who show the world that we could work like professionals,” kata Rizky.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023