Bengkulu (Antara) - Komandan Pangkalan Utama TNI AL II Padang Laksamana Pertama I Nyoman Nesa dan Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah dikukuhkan sebagai warga kehormatan Suku Enggano yang mendiami pulau terluar Enggano, Provinsi Bengkulu.
"Penghargaan tinggi kami sampaikan kepada jajaran TNI Angkatan Laut dan pemerintah Provinsi Bengkulu," kata Paabuki atau Koordinator Kepala Suku Enggano Harun Kaarubi saat pengukuhan di Enggano, Selasa.
Pengukuhan sebagai warga kehormatan itu digelar usai peresmian pengolahan air bersih yang dibangun TNI Angkatan Laut di Desa Malakoni.
Selain Danlantamal dan Gubernur Bengkulu, Komandan Pangkalan TNI AL Bengkulu, Letkol Laut (P) Amrin Rosihan Hendrotomo, Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Ghufron, Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Ikhsan Fajri dan Bupati Bengkulu Utara Imron Rosyadi juga mendapat gelar serupa.
Harun mengatakan sebagai warga kehormatan Suku Enggano, para pejabat lingkungan TNI AL dan Pemprov Bengkulu telah menjadi saudara bagi warga Enggano.
Pulau Enggano yang berjarak 106 mil laut dari Kota Bengkulu dihuni 2.800 jiwa yang terbagi dalam lima suku.
Lima suku asli yang mendiami pulau seluas 40 ribu meter persegi tersebut yakni Suku Kauno, Kaarubi, Kaharuba, Kaahua, Kaitora.
Bagi pendatang di pulau terluar itu diberi nama suku yakni Suku Kamai.
Danlantamal II Padang Laksamana Pertama, I Nyoman Nesa mengatakan pengukuhan sebagai warga kehormatan Suku Enggano akan mempererat persaudaraan dan persatuan.
"Artinya kita sudah bersaudara dan bersama-sama membangun pulau ini dan menjaga keutuhan NKRI," katanya.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015