Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) mengharapkan penanganan kasus Pondok Pesantren Al-Zaytun oleh petugas yang berwenang bisa sampai tuntas supaya santri-santri yang ada di ponpes tersebut bisa terselamatkan.
 
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pondok Pesantren (DPP IPI) Abdul Muhaimin di Surabaya, Jumat mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada petugas dan berharap supaya tindakan tersebut tidak spontanitas.

Baca juga: Bareskrim Polri sita 31 barang bukti dari Ponpes Al Zaytun
 
"Sehingga nantinya sekian santri tersebut bisa terselamatkan," katanya usai pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) 2023, di Surabaya, Jawa Timur.
 
Ia mengatakan, pihaknya sepakat jika sudah menimbulkan keresahan dan yang harus dilakukan adalah pendekatan hukum, spesifikasi keuangan dan juga penyalahgunaan yayasan.
 
"Sudah lama itu," katanya.
 
Dalam kegiatan tersebut, dirinya mengatakan jika pondok pesantren merupakan salah satu cikal bakalnya pendidikan yang menerapkan beberapa hal.
 
"Salah satu penerapan pengetahuan dengan keagamaan," katanya.

Baca juga: Bareskrim geledah Ponpes Al Zaytun cari alat bukti tambahan
 
Pada kegiatan yang dihadiri oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin mencermati peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan oknum di beberapa pesantren, yang mencoreng lembaga pendidikan itu.
 
Wapres meminta pesantren senantiasa menjaga keamanan para santri.
 
"Yang tidak kalah penting saya minta semua pesantren di seluruh Tanah Air untuk selalu menjaga keamanan para santri, anak-anak kita yang akan menjadi generasi penerus bangsa,” katanya.
 
Wapres menyayangkan masih terjadi hal-hal yang menyimpang yang dilakukan oknum kiai terhadap santri di beberapa pesantren. Dia meminta pesantren melakukan pengawasan yang ketat untuk menjaga keamanan santri.
 
"Ini hati-hati ada banyak sekarang pesantren (oknum kiai) yang mencoreng nama pesantren, adanya kekerasan seksual di beberapa pesantren," ujar Wapres.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023