Komunitas perempuan Srikandi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengajak para mahasiswa khususnya yang ada di Universitas Brawijaya, untuk bisa menjadi pemimpin perempuan yang berkualitas dan memiliki daya saing.

Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah Kris Indriati di Kota Malang, Jawa Timur mengatakan bahwa dengan potensi Universitas Brawijaya yang memiliki 70 persen mahasiswa perempuan, diharapkan ke depan akan membuka potensi lahirnya pemimpin masa depan.

"Kalau tadi disampaikan bahwa 70 persen mahasiswa Universitas Brawijaya adalah perempuan, saya senang. Dalam arti, potensi untuk menjadi pemimpin masa depan perempuan akan semakin besar," kata Indah, sapaan akrabnya dalam program Srikandi BUMN Goes to Campus.

Baca juga: Direksi ANTARA tularkan "virus" bekerja di BUMN kepada mahasiswa

Indah menjelaskan, meskipun pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan keterwakilan perempuan hingga 30 persen di parlemen dan pembuat kebijakan, serta 25 persen pada jajaran direksi BUMN, namun bukan berarti para perempuan itu mendapatkan kemudahan.

Menurut dia para perempuan yang saat ini menjadi pimpinan atau direksi khususnya di BUMN juga harus mampu bersaing dan memiliki kompetensi yang memadai. Tidak ada keistimewaan khusus yang diterima dari perempuan-perempuan tangguh tersebut.

"Jadi keterwakilan perempuan itu berdasarkan kompetensi yang dimiliki masing-masing orang. Tidak ada keistimewaan khusus bagi perempuan Srikandi BUMN, jadi posisinya semua sama," katanya.

Ia menambahkan, dengan kompetensi yang memadai, Bank Mandiri sebagai salah satu BUMN telah memenuhi sebanyak 25 persen keterwakilan perempuan pada jajaran direksi. Dari 12 posisi direktur, tiga orang merupakan perempuan yang memiliki kompetensi pada bidangnya.

Baca juga: BUMN dorong lulusan Trisakti untuk bergabung

Tiga pemimpin perempuan di Bank Mandiri tersebut adalah Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar, Direktur Treasury and International Banking Bank Mandiri Eka Fitria dan Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah Kris Indriati.

"Kami di BUMN, dalam mengembangkan kapabilitas itu sama, jadi tidak ada keistimewaan. Ada target 25 persen pemimpin perempuan, tapi dalam segala hal itu sama," katanya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan kepada para mahasiswa bahwa keberadaan BUMN memiliki kontribusi kepada negara. Tercatat, pada 2017-2019, BUMN memberikan kontribusi Rp1.130 triliun, dan naik Rp68 triliun pada 2020-2023, atau menjadi Rp1.198 triliun.

Program Srikandi BUMN Goes to Campus (SBGTC) dilaksanakan di 25 universitas yang ada di Indonesia, baik negeri maupun swasta. Sejumlah universitas tersebut antara lain adalah Universitas Brawijaya, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada serta Bina Nusantara University pada Mei hingga Agustus 2023.


Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023