Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono resmi membuka latihan ASEAN Solidarity Exercise Natuna 2023 (ASEX-01 N) di Dermaga Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Selasa, yang diikuti 10 negara anggota ASEAN dan Timor Leste sebagai observer.
Kegiatan itu merupakan latihan non-kombatan pertama yang melibatkan seluruh angkatan bersenjata dari negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
“TNI sebagai penggagas dari latihan ini ingin menekankan persatuan antarnegara anggota akan terus dan selalu terpelihara. ASEAN harus selalu merawat persatuan dan hubungan yang harmonis antarsesama di tengah keragaman,” kata Laksamana Yudo dalam sambutannya saat membuka ASEX-01 N di Dermaga Batu Ampar.
Panglima TNI meyakini seluruh militer dari negara-negara ASEAN sepakat untuk terus memperkuat kerja sama, yang bentuknya mencakup saling tukar pengetahuan dan informasi serta taktik militer dari masing-masing angkatan bersenjata.
“Dalam latihan bersama ASEAN Solidarity Exercise 01 Natuna 2023, Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara terlibat dalam berbagai kegiatan non-kombatan, di antaranya kegiatan-kegiatan pengamanan kawasan maritim, aksi pencarian dan penyelamatan, program civil engineering (ENCAP), layanan kesehatan (MEDCAP), dan kegiatan diskusi para ahli (Subject Matter Expert Exchange), deck landing qualification, dan replenishment at sea,” kata Yudo.
Dia berharap prajurit dari angkatan bersenjata negara-negara ASEAN yang berpartisipasi dapat memanfaatkan momen latihan untuk saling belajar dan meningkatkan profesionalisme kerja.
“Kegiatan ini akan memperkuat dan mempertajam kemampuan kita dalam memelihara perdamaian, kesejahteraan, dan keamanan di kawasan,” kata Yudo.
Dalam kesempatan yang sama, dia juga mengingatkan para peserta untuk mengikuti panduan dan prosedur keamanan dan keselamatan selama mengikuti seluruh rangkaian sesi latihan.
10 negara ASEAN yang terlibat dalam ASEX-01 Natuna 2023 yaitu Indonesia sebagai penggagas dan tuan rumah, kemudian Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Kamboja, Thailand, Laos, Myanmar, Vietnam, dan Filipina, sementara Timor Leste bertindak sebagai observer (pengamat). Beberapa pimpinan dari negara sahabat yang hadir, di antaranya Panglima Angkatan Tentara Malaysia Jeneral Tan Sri Datuk Seri Mohammad bin Ab Rahman, Chief of Defence Force dari Angkatan Bersenjata Singapura Laksamana Madya Aaron Beng, dan Deputy Chief of Joint Staff Royal Thai Armed Forces Laksamana Thani Kaewkao.
Dalam sesi latihan, TNI mengerahkan dua kapal perangnya, yaitu KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 dan KRI Jhon Lie-358. Sementara itu, Angkatan Tentara Malaysia mengerahkan satu kapal patrolinya KD Trengganu, Brunei Darussalam juga mengerahkan satu kapal patrolinya KDB Darulehsan, dan Singapura mengerahkan kapal perang berjenis korvet RSS Vigour.
Kapal-kapal itu nantinya berpatroli bersama di Laut Natuna Utara selama rangkaian latihan berlangsung pada 18–23 September 2023.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Kegiatan itu merupakan latihan non-kombatan pertama yang melibatkan seluruh angkatan bersenjata dari negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
“TNI sebagai penggagas dari latihan ini ingin menekankan persatuan antarnegara anggota akan terus dan selalu terpelihara. ASEAN harus selalu merawat persatuan dan hubungan yang harmonis antarsesama di tengah keragaman,” kata Laksamana Yudo dalam sambutannya saat membuka ASEX-01 N di Dermaga Batu Ampar.
Panglima TNI meyakini seluruh militer dari negara-negara ASEAN sepakat untuk terus memperkuat kerja sama, yang bentuknya mencakup saling tukar pengetahuan dan informasi serta taktik militer dari masing-masing angkatan bersenjata.
“Dalam latihan bersama ASEAN Solidarity Exercise 01 Natuna 2023, Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara terlibat dalam berbagai kegiatan non-kombatan, di antaranya kegiatan-kegiatan pengamanan kawasan maritim, aksi pencarian dan penyelamatan, program civil engineering (ENCAP), layanan kesehatan (MEDCAP), dan kegiatan diskusi para ahli (Subject Matter Expert Exchange), deck landing qualification, dan replenishment at sea,” kata Yudo.
Dia berharap prajurit dari angkatan bersenjata negara-negara ASEAN yang berpartisipasi dapat memanfaatkan momen latihan untuk saling belajar dan meningkatkan profesionalisme kerja.
“Kegiatan ini akan memperkuat dan mempertajam kemampuan kita dalam memelihara perdamaian, kesejahteraan, dan keamanan di kawasan,” kata Yudo.
Dalam kesempatan yang sama, dia juga mengingatkan para peserta untuk mengikuti panduan dan prosedur keamanan dan keselamatan selama mengikuti seluruh rangkaian sesi latihan.
10 negara ASEAN yang terlibat dalam ASEX-01 Natuna 2023 yaitu Indonesia sebagai penggagas dan tuan rumah, kemudian Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Kamboja, Thailand, Laos, Myanmar, Vietnam, dan Filipina, sementara Timor Leste bertindak sebagai observer (pengamat). Beberapa pimpinan dari negara sahabat yang hadir, di antaranya Panglima Angkatan Tentara Malaysia Jeneral Tan Sri Datuk Seri Mohammad bin Ab Rahman, Chief of Defence Force dari Angkatan Bersenjata Singapura Laksamana Madya Aaron Beng, dan Deputy Chief of Joint Staff Royal Thai Armed Forces Laksamana Thani Kaewkao.
Dalam sesi latihan, TNI mengerahkan dua kapal perangnya, yaitu KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 dan KRI Jhon Lie-358. Sementara itu, Angkatan Tentara Malaysia mengerahkan satu kapal patrolinya KD Trengganu, Brunei Darussalam juga mengerahkan satu kapal patrolinya KDB Darulehsan, dan Singapura mengerahkan kapal perang berjenis korvet RSS Vigour.
Kapal-kapal itu nantinya berpatroli bersama di Laut Natuna Utara selama rangkaian latihan berlangsung pada 18–23 September 2023.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023