Peneliti Charta Politika Indonesia Ardha Ranadireksa mengungkapkan ada sejumlah faktor yang menyebabkan bakal calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo disukai kalangan pemilih perempuan.

Menurut dia, salah satu faktor penyumbang tingginya elektabilitas ialah kinerja Ganjar di bidang pemberdayaan perempuan saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Baca juga: Pengamat: Mahfud lebih berpeluang dampingi Ganjar

"Dari sisi program kerja Ganjar sebagai Gubernur Jateng, program pemberdayaan perempuan Jateng juga sempat mendapat apresiasi dari Kemen PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) pada tahun 2019," kata Ardha melalui keterangannya di Jakarta, Rabu.

Ardha juga menjelaskan bahwa tingginya elektabilitas Ganjar di kalangan pemilih perempuan disebabkan sosok Ganjar sendiri.

Baca juga: Bakal cawapres Ganjar mengerucut ke Sandiaga dan Mahfud MD

Menurut dia, di depan publik, Ganjar sering menampilkan diri sebagai sosok pria yang menjadikan keluarga sebagai prioritas utama (family man), misalnya banyak menampilkan istrinya dalam beberapa kesempatan sosialisasi secara langsung ataupun di media sosial.

"Bahkan, dalam beberapa acara terakhir, Ganjar kerap membawa Alam, anaknya. Hal ini setidaknya memberikan persepsi kepada masyarakat bahwa Ganjar merupakan sosok family man," ujarnya.
 
Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2023 Ganjar Pranowo (tengah depan) menyapa dan berfoto dengan mahasiswa usai mengisi Kuliah Kebangsaan di Fisip Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023). Kuliah Kebangsaan Fisip UI tersebut mengambil tema Hendak ke Mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp.


Ardha menjelaskan bahwa Prabowo Subianto dan Anies Baswedan relatif lebih jarang menampilkan kebersamaan dengan keluarga dan pasangan di ruang publik.

Oleh karena itu, menurut dia, publik menganggap kedua pesaing Ganjar itu kurang punya perhatian terhadap isu keluarga dan perempuan.

Baca juga: Tayangan azan Ganjar bukan politik identitas

Hingga 2021, selama empat kali berturut-turut Kemen PPPA menobatkan Jawa Tengah sebagai provinsi terbaik kesetaraan gender melalui Anugrah Parahita Ekapraya. Jateng dianggap berprestasi dalam pembangunan sektor perempuan dan anak, khususnya melalui strategi pengarusutamaan gender.

Selama memimpin Jateng, Ganjar memang tercatat menelurkan sejumlah program yang mendukung kesetaraan gender, di antaranya menginisiasi Sekolah Cerdas Perempuan Masa Kini atau Serat Kartini, menggelar pelatihan-pelatihan bagi perempuan rentan yang tersebar di 130 titik di 35 kabupaten/kota, serta mengembangkan sektor perekonomian bagi perempuan.

Baca juga: Ganjar dinilai punya modal sosial yang kuat hadapi Pilpres 2024

Hasil survei Surabaya Survey Center (SSC) Agustus lalu mengungkap mayoritas para pemilih perempuan yang berdomisili di Jawa Timur lebih memilih sosok Ganjar Pranowo sebagai presiden idaman mereka.

Ganjar mengantongi elektabilitas sebesar 41,3 persen, Prabowo Subianto dengan 34,2 persen, dan Anies Baswedan yang tingkat keterpilihannya sebesar 16,7 persen.

Pada tingkat nasional, hasil serupa direkam survei Litbang Kompas yang dirilis pada bulan Mei 2023. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu berada di posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 20,8 persen, diikuti Prabowo dengan raihan 19 persen, dan Anies dengan elektabilitas 15 persen.


Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023