Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu memperingatkan warga setempat untuk mewaspadai dampak ekstrem di wilayah itu.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Rejang Lebong Shalahudin di Rejang Lebong, Rabu, mengatakan cuaca ekstrem akibat pengaruh El Nino diperkirakan akan terjadi hingga akhir tahun 2023 sehingga potensi terjadinya bencana alam bisa kapan saja terjadi.

"Warga kita peringatkan untuk selalu waspada terhadap potensi adanya bahaya cuaca ekstrem seperti adanya angin kencang, kemudian banjir dan tanah longsor serta lainnya," kata dia.

Dia menjelaskan, dampak dari cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Rejang Lebong ini salah satunya menimpa warga Desa Perbo, Kecamatan Curup Utara yang meninggal dunia pada Selasa sore (10/10) sekitar pukul 16.50 WIB akibat tertimpa pohon yang roboh akibat ditiup angin kencang saat berada di kebun.

Adanya warga yang meninggal dunia akibat tertimpa pohon tersebut, kata dia, menjadi pelajaran bagi masyarakat lainnya sehingga tidak menjadi korban. Saat terjadi angin kencang warga diminta untuk tidak berteduh di bawah pohon atau reklame karena rentan roboh.

Menurut dia, kendati saat ini di Kabupaten Rejang Lebong sudah beberapa kali turun hujan namun dampak dari cuaca ekstrem ini masih terjadi sehingga harus diwaspadai seperti terjadinya kebakaran di pemukiman, kebakaran hutan dan lahan.

Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam akibat cuaca ekstrem di wilayah itu pihaknya telah menyiagakan personel penanggulangan bencana, alat berat, mobil dapur umum, mobil tangki serta bantuan bencana alam.

Sebelumnya, Selasa sore (10/10) sekitar pukul 16.50 WIB seorang warga Dusun 2 Desa Perbo, Kecamatan Curup Utara yang bernama Burhan (50) ditemukan meninggal dunia di kebun miliknya akibat tertimpa pohon kelapa yang roboh.

Korban ini diketahui telah meninggal dunia setelah pada sore hari belum pulang ke rumah sehingga pihak keluarganya mencari ke kebun, korban ditemukan dalam posisi tertelungkup di tanah dengan kepala berdarah yang diperkirakan akibat tertimpa pohon kelapa yang roboh.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023