Jakarta (Antara) - Pakar politik dan pertahanan Salim Said mengusulkan jabatan Panglima TNI baru lebih baik berasal dari unsur Angkatan Udara (AU) karena matra tersebut belum banyak mendapat kesempatan memimpin alat pertahanan negara itu.

"Saya berpendapat, akan lebih baik jika kali ini dari AU yang menjadi Panglima TNI, karena AD dan AL sama-sama sudah dua kali, maka saya harap Pak Presiden angkat AU buat jadi Panglima TNI kali ini," kata Salim saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.

Kendati demikian, Salim juga berpandangan masalah siapa yang memimpin TNI adalah hak preogratif Presiden Joko Widodo sepenuhnya yang sistemnya boleh bergantian, namun tidak diharuskan demikian, dengan mengikuti persyaratan yang telah diatur oleh undang-undang dan harus dipenuhi oleh calon panglima tersebut yang bisa datang dari matra mana saja.

"Semua jenderal bintang empat yang menjadi kepala staf itu memenuhi syarat untuk jadi Panglima TNI baik dari matra manapun. Karena di dalam Undang-undang dikatakan, bahwa jabatan Panglima itu boleh bergantian, tapi tidak harus karena yang menentukan tetaplah hak prerogatif presiden," ujarnya.

Meski bisa berasal dari mana saja, dia menegaskan jika menurut undang-undang, calon yang boleh menjadi Panglima TNI itu haruslah berpengalaman sebagai kepala staf yang masih aktif bertugas di kesatuannya dan belum berstatus pensiun.

"Karena di undang-undang kan sudah jelas, syarat menjadi Panglima TNI itu sedang atau masih menjadi kepala staf angkatan. Jadi yang sudah pensiun jelas tidak boleh," katanya menegaskan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno juga mengatakan hal serupa. Dia menyampaikan jabatan panglima TNI secara bergiliran antar-angkatan yaitu AD, AU dan AL, bukanlah harga mati, namun lebih kepada hak prerogratif presiden.

Tedjo juga mengatakan hingga saat ini Presiden Joko Widodo belum membicarakan masalah tersebut lebih jauh, karena hal itu masih dipertimbangkan secara matang.

"Pengganti Moeldoko belum dibicarakan. Presiden masih mempertimbangkan hal ini, kan hanya dari tiga angkatan calonnya yaitu Kasad, Kasal dan Kasau itu terserah bapak Presiden," ujarnya.

Sekadar informasi, Presiden Joko Widodo baru saja melantik Laksamana Madya TNI Ade Supandi sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) dan Marsekal Madya TNI Agus Supriatna sebagai Kepala Staf Angkatan Udara.

Sementara Panglima TNI Jenderal Moeldoko akan pensiun dari dinas militer pada Juli 2015. Moeldoko adalah jenderal dari Angkatan Darat yang menggantikan Laksamana Agus Suhartono dari Angkatan Laut. ***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015