Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mendukung rencana pelaksanaan festival durian langka asal daerah itu oleh kelompok masyarakat setempat.
Staf Ahli Bupati Rejang Lebong Amrul Eby usai menerima audiensi LSM Pekat Bengkulu di Pemkab Rejang Lebong, Senin, mengatakan Kabupaten Rejang Lebong memiliki komoditas unggulan berupa tanaman kopi dan aren, serta aneka jenis sayuran yang selama ini sudah dikenal masyarakat luas.
"Pemerintah daerah sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena festival durian ini nanti memiliki misi untuk mengenalkan potensi sumber daya genetik unggul yang mungkin belum teregistrasi di tingkat yang lebih tinggi seperti di BSIP," kata dia.
Baca juga: Festival Durian di Parigi Moutong sarana promosi pertanian
Dia menjelaskan rencana pelaksanaan festival durian jenis langka tersebut akan digagas oleh LSM Pekat Bengkulu dan akan dilaksanakan di lapangan sepak bola Kecamatan Padang Ulak Tanding pada Januari 2024 mendatang.
Adanya festival durian langka ini nantinya diharapkan sebagai gerbang awal bagi Kabupaten Rejang Lebong untuk memperkenalkan kepada seluruh daerah secara nasional bahwa Rejang Lebong mempunyai potensi yang bagus di bidang buah-buahan, terutama di wilayah Lembak.
Pengurus LSM Pekat Bengkulu Ishak Burmansyah menjelaskan daerah itu memiliki sejumlah varietas durian langka yang belum banyak diketahui oleh masyarakat terutama dalam lima kecamatan di wilayah Lembak.
"Saat ini ada 7 varietas yang sudah dilakukan identifikasi tahap II oleh BSIP Bengkulu diantaranya durian isi merah darah, di mana menurutnya durian ini besar berbeda dengan durian isi merah darah di Kalimantan yang kecil," ujarnya.
Baca juga: Seluma gelar pesta durian lewat Festival Melempuk
Selain itu, tambah dia, juga ada durian dengan isi warna merah jambu atau pink, selanjutnya durian dengan isi merah gelap, durian dengan isi kuning kunyit serta durian yang tidak memiliki biji atau masyarakat setempat menyebutnya durian srikaya.
"Ada dua lagi varietas durian lainnya yang belum dilakukan identifikasi, karena saat tim turun belum mengetahui siapa pemiliknya. Varietas durian ini adalah durian hitam yang isinya hitam, dan durian kepala gajah beratnya minimal 17 kg per buah," terangnya.
Menurut dia, pelaksanaan festival durian itu sendiri baru akan dilaksanakan pada Januari 2024 mendatang karena buah durian yang akan dipamerkan sekarang masih berbentuk putik dan diperkirakan sudah masak awal 2024 mendatang.
"Dengan adanya pameran ini nantinya kita juga berharap pemerintah bisa melepas varietas-varietas ini, sehingga ke depannya bisa kita kembangkan agar tidak punah," demikian Ishak.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Staf Ahli Bupati Rejang Lebong Amrul Eby usai menerima audiensi LSM Pekat Bengkulu di Pemkab Rejang Lebong, Senin, mengatakan Kabupaten Rejang Lebong memiliki komoditas unggulan berupa tanaman kopi dan aren, serta aneka jenis sayuran yang selama ini sudah dikenal masyarakat luas.
"Pemerintah daerah sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena festival durian ini nanti memiliki misi untuk mengenalkan potensi sumber daya genetik unggul yang mungkin belum teregistrasi di tingkat yang lebih tinggi seperti di BSIP," kata dia.
Baca juga: Festival Durian di Parigi Moutong sarana promosi pertanian
Dia menjelaskan rencana pelaksanaan festival durian jenis langka tersebut akan digagas oleh LSM Pekat Bengkulu dan akan dilaksanakan di lapangan sepak bola Kecamatan Padang Ulak Tanding pada Januari 2024 mendatang.
Adanya festival durian langka ini nantinya diharapkan sebagai gerbang awal bagi Kabupaten Rejang Lebong untuk memperkenalkan kepada seluruh daerah secara nasional bahwa Rejang Lebong mempunyai potensi yang bagus di bidang buah-buahan, terutama di wilayah Lembak.
Pengurus LSM Pekat Bengkulu Ishak Burmansyah menjelaskan daerah itu memiliki sejumlah varietas durian langka yang belum banyak diketahui oleh masyarakat terutama dalam lima kecamatan di wilayah Lembak.
"Saat ini ada 7 varietas yang sudah dilakukan identifikasi tahap II oleh BSIP Bengkulu diantaranya durian isi merah darah, di mana menurutnya durian ini besar berbeda dengan durian isi merah darah di Kalimantan yang kecil," ujarnya.
Baca juga: Seluma gelar pesta durian lewat Festival Melempuk
Selain itu, tambah dia, juga ada durian dengan isi warna merah jambu atau pink, selanjutnya durian dengan isi merah gelap, durian dengan isi kuning kunyit serta durian yang tidak memiliki biji atau masyarakat setempat menyebutnya durian srikaya.
"Ada dua lagi varietas durian lainnya yang belum dilakukan identifikasi, karena saat tim turun belum mengetahui siapa pemiliknya. Varietas durian ini adalah durian hitam yang isinya hitam, dan durian kepala gajah beratnya minimal 17 kg per buah," terangnya.
Menurut dia, pelaksanaan festival durian itu sendiri baru akan dilaksanakan pada Januari 2024 mendatang karena buah durian yang akan dipamerkan sekarang masih berbentuk putik dan diperkirakan sudah masak awal 2024 mendatang.
"Dengan adanya pameran ini nantinya kita juga berharap pemerintah bisa melepas varietas-varietas ini, sehingga ke depannya bisa kita kembangkan agar tidak punah," demikian Ishak.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023