Kaur, Bengkulu, 17/6 (antara) - Warga Kota Bintuhan, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu melaksanakan tradisi "mbantai" atau penyembelihan hewan ternak berupa sapi atau kerbau menjelang masuknya Ramadhan.

Eden (60), warga setempat, di Kaur, Rabu mengatakan tradisi tersebut sudah berlangsung sejak puluhan tahun silam dan tak tahu kapan awal mulanya.

Ia mengetakan, daging hewan tersebut dijual ke masyarakat di areal Lapangan Merdeka Bintuhan.

"Entah kapan dan siapa yang memulai tradisi `mbantai` ini, yang pasti sudah berlangsung sejak puluhan tahun yang lalu, dan tidak pernah sepi," terang dia.

Pantauan di lokasi, ratusan warga berebutan ingin membeli daging sapi atau kerbau yang masih sangat segar. Harga yang ditawarkan naik Rp10.000 per kilogramnya dari hari-hari biasa yaitu kisaran Rp120.000/kg untuk daging sapi serta Rp130.000/kg untuk daging kerbau.

Terdapat sekitar 16 lapak sederhana yang dibuat oleh masing-masing pedagang di pinggir lapangan. Lebih dari 25 ekor sapi dan kerbau disembelih hari ini.

"Jam dua dini hari kami sudah menyembelih tiga ekor sapi di rumah, dan satu sapi cadangan siap disembelih bila masih kurang," ujar Anto (38) salah satu pedagang daging sapi di areal tersebut.

Anto menjelaskan, sisa seekor sapi tersebut bila dibutuhkan akan disembelih di lapangan untuk diambil dagingnya, kemudian kotorannya dibersihkan di sumber mata air terdekat.

Bila ada yang sedang menyembelih sapi atau kerbau di lapangan, tanpa dikomando calon pembeli dengan sendirinya akan mengerumuni.

Doni (35), salah seorang pengusaha swasta, ia hanya menyembelih seekor sapi. Diakuinya, bukan untung besar yang ia kejar pada tradisi `mbantai`, melainkan cuma untuk mencari kepuasan.

"Sejak dulu, tiap tahunnya ayah kami selalu berpartisipasi pada kegiatan ini. Dapat daging untuk sayur beberapa hari, sudah kami anggap sebagai keuntungan," kata dia.



Pewarta: Erman Suhendri

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015