Tenaga Ahli Komunikasi Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Troy Pantouw mengatakan bahwa keberadaan IKN Nusantara di Kalimantan Timur merupakan upaya untuk menghadirkan kualitas hidup yang jauh lebih baik.

"Kebeeadaan IKN Nusantara adalah upaya untuk hadirkan kualitas hidup lebih baik bagi setiap orang. mendukung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, sekaligus memberikan kesempatan yang lebih baik bagi generasi muda untuk memberikan kontribusi, skil, pengalaman, serta keterampilan mereka," kata troy saat berbicara di hadapan audiens yang memenuhi auditorium RRI Jakarta dalam perhelatan "Voice of Nusantara: Kota Dunia untuk Semua", Rabu (29/11) malam.

Berbicara di depan sebagian besar generasi muda, Troy mengatakan bahwa IKN Nusantara didesain sebagai kota hijau nan cerdas dan terkoneksi satu sama lain dengan dukungan infrastruktur teknologi tinggi.

"IKN Nusantara menjadi kota modern global. Ini bukan sekadar kota baru, melainkan kota publik yang dimiliki oleh semua. Bukan hanya bagi kita masyarakat Indonesia, namun juga dari negara-negara lain. Mereka akan memiliki keterikatan emosional dengan IKN Nusantara," terang dia.

Lebih lanjut Troy menjelaskan bahwa hingga saat ini banyak negara di dunia yang melirik IKN Nusantara bahkan mau menempatkan investasi untuk membangun kota tersebut.

"Di IKN nanti sampai tahun 2045 diperkirakan ada 1,9 juta penduduk. Kabar membanggakan lain adalah sudah ada 13 Badan PBB seperti WHO, UNICEF, dan UNESCO yang sudah berkomitmen untuk mendukung IKN Nusantara," tambah Troy.
 
(kiri ke kanan): Direktur IKPM Kemenkominfo Septriana Tangkary, Tenaga Ahli Komunikasi Otorita IKN Troy Pantouw, Wamenkominfo Nezar Patria, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong, Tenaga Ahli Pimpinan Bidang Kerja Sama dan Ekonomi Kreatif Otorita IKN Panji Himawan, Direktur Utama RRI I Hendrasmo, dan Ketua Bidang Pelaksanaan Transportasi Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Atyanto Busono, saat menghadiri perhelatan “Voice of Nusantara: Kota Dunia untuk Semua” di Gedung RRI Jakarta, Rabu (29/11) malam. (ANTARA/Ahmad Faishal)


Troy melanjutkan bahwa proses pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur menjadi hal penting dengan salah satu pertimbangan tekanan atau kepadatan jumlah penduduk Kota Jakarta yang semakin besar. Hal lain yang menjadi pertimbangan pemindahan ibu kota adalah pemerataan pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya tersentralisasi di Kota Jakarta atau Pulau Jawa.

"Sudah waktunya pemerataan pertumbuhan ekonomi bergerak ke pulau lain, bertransformasi. Pemindahan ini ada prosesnya melalui penelitian panjang. Beberapa kali saya dengar informasi yang menganggap seakan ibu kota negara dipindah tiba-tiba. Ini bukan dimulai pada satu, dua, bahkan lima tahun kemarin. Sejak masa pemerintahan Bung Karno, sudah ada wacana ibu kota negara untuk berpindah. Semua sudah dipikirkan dan dipertimbangkan," kata Troy.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Pelaksanaan Transportasi Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Atyanto Busono menyampaikan kemajuan proses pembangunan IKN Nusantara hingga saat ini.

Menurut dia, beberapa prasarana penting di antaranya istana presiden, kantor kementerian koordinator, hunian aparatur sipil negara, dan rumah sakit, akan selesai dibangun di IKN Nusantara pada 2024 mendatang.

"Target kami ditugasi untuk membangun infrastruktur dasar dengan target tahun 2024 harus selesai. Misalnya, kami harus memfasilitasi air minum yang saat ini sudah 98%, artinya kalau pindah ke sana air minum sudah ada. Kemudian kami bangun juga beberapa embung agar air bisa dipergunakan semaksimal mungkin. Selain itu, kami juga menampung air hujan untuk dimanfaatkan untuk apapun," kata Atyanto.

Atyanto menambahkan bahwa IKN Nusantara juga akan memiliki jalan raya bebas hambatan atau tol sehingga nanti dari Kota Balikpapan menuju ke ibu kota negara hanya membutuhkan durasi setengah jam perjalanan darat.

"Tak hanya tol, kami juga membuat jembatan sebagai jalur perlintasan satwa. Kemudian, kami akan membuat terowongan di teluk mangrove tempat bekantan mencari makan, jadi jalurnya di bawah, tidak di atas. Kami benar-benar memperhatikan lingkungan," tutup Atyanto.

Pewarta: Ahmad Faishal Adnan

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023