Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo menegaskan akan terus mendukung Kementerian Sosial (Kemensos) dalam melepas keluarga penerima manfaat (KPM) yang tergabung dalam Program Pahlawan Ekonomi Nasional (PENA) 2023.
“Karena Ibu Mensos ini fokus ke orang miskin, orang miskin jumlahnya ada 25 juta orang saat ini di Indonesia,” kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu.
Meskipun terjadi penurunan jumlah masyarakat yang berada dalam kondisi tidak mampu di Indonesia, kata dia, tetap dapat dinyatakan bahwa jumlah tersebut masih relatif besar.
“Ini jumlahnya sama besarnya seperti di negara Kamboja, populasi di Laos, atau populasi di Brunei, ini adalah ceruk pasar yang sangat besar,” ujarnya.
Menurut dia, manfaat program graduasi atau pelepasan tersebut bukan hanya untuk KPM PENA melainkan untuk perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
“Bayangkan kalau 25 juta orang ini, pendapatannya naik dua kali lipat dengan pendapatan graduasi dan program PENA, ini artinya daya beli masyarakat kita meningkat luar biasa, ini berarti peluang usaha di Indonesia menjadi semakin baik,” katanya.
Kemensos menggelar graduasi atau pelepasan terhadap 2.259 KPM untuk periode November yang tergabung dalam PENA 2023.
"Dengan jumlah tersebut, total KPM PENA yang sudah digraduasi adalah 10.073 KPM dari total KPM sebanyak 12.967," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Ia menyatakan KPM yang belum dapat mengikuti graduasi saat ini sebetulnya sudah mengalami peningkatan pendapatan, tetapi masih berada di bawah upah minimum yang berlaku di masing-masing kota atau kabupaten.
"Yang belum digraduasi ada 813 KPM, itu karena pendapatannya masih di bawah upah minimum walaupun sudah meningkat," ujarnya.
Terdapat 775 KPM PENA yang pendapatannya telah meningkat dan berada di atas garis kemiskinan ekstrem, tetapi masih berada di bawah garis kemiskinan.
Selain itu, 1.245 KPM PENA yang mengalami peningkatan pendapatan namun masih berada di bawah garis kemiskinan ekstrem dan 61 KPM PENA yang pendapatannya belum mengalami peningkatan, sehingga mereka belum dapat melakukan proses graduasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023