Rejanglebong (Antara) - Harga sayuran di pasar tradisional Kota Curup, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, sejak sepekan belakangan mengalami kenaikan karena pasokan dari petani berkurang sehubungan dengan musim kemarau.

Misnah (45), pedagang sayura di Pasar Atas Curup, Minggu, mengatakan kol bulat dari Rp6.000 menjadi Rp7.000 per kg, terong ungu dari Rp6.500 naik menjadi Rp8.000 per kg, buncis dari Rp5.500 menjadi Rp7.500, wortel dari Rp4.000 menjadi Rp7.000, sawi pahit dari Rp3.500 menjadi Rp6.000 per kg.

"Selain itu untuk daun bawang juga naik dari Rp5.000 menjadi Rp7.500 per kg, tomat dari Rp2.500 menjadi Rp5.000 per kg, kemudian kembang kol dari Rp12.000 menjadi Rp18.000, timun dari Rp6.000 menjadi Rp8.000 per kg. Sedangkan harga cabai rawit masih bertahan Rp40.000 per kg dan cabai merah kasar Rp30.000, dan cabai merah halus Rp40.000 per kg," ujarnya.  

Naiknya harga sayuran, kata dia, karena pasokan dari petani berkurang pada musim kemarau.

Yeni (36) pedagang telur di lokasi yang sama menyebutkan saat ini harga jual telur ayam negeri (broiler) untuk ukuran kecil hingga besar mengalami kenaikan antara Rp3.000-Rp5.000 isi 30 butir.

Telur ukuran kecil, kata dia, sekarang sudah Rp30.000 dari Rp27.000 sebelumnya, ukuran sedang dari Rp30.000 menjadi Rp35.000 dan ukuran jumbo dari Rp36.000 menjadi Rp40.000 per karpet isi 30 butir.

Selain harga sayuran dan telur, yang mengalami kenaikan harga juga ikan air tawar dan ikan laut,  daging ayam dan sapi.

"Kami berharap harga bahan-bahan kebutuhan pokok ini dapat ditekan pemerintah, karena sangat memberatkan masyarakat terutama kalangan ekonomi menengah ke bawah.  Selain bahan lauk pauk, harga beras juga ikut naik," ujar Umira (34), pengunjung Pasar Atas.***3***   

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015