Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI menyebutkan ada empat kawasan strategis pengamanan laut di Indonesia yaitu di Laut Natuna Utara, Perairan Aceh, Ambalat, Kalimantan Utara dan perbatasan Indonesia-Australia.
Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Irvansyah seusai meresmikan gedung Pusat Pelatihan Maritim 'Anambas' di Kota Batam, Kepulauan Riau, Senin yang merupakan kerja sama Bakamla dan AS, mengatakan saat ini pihaknya telah memiliki 10 kapal yang digunakan untuk mengamankan perairan di seluruh Indonesia.
"Saat ini personel baru 30 persen yang bertugas di perairan, karena sebagian besar hampir 80 persen personel Bakamla adalah ASN. Asetnya juga baru 10 kapal untuk mengamankan se-Indonesia," ujar Irvansyah.
Ia menyebutkan melalui pusat pelatihan maritim yang merupakan hasil kerja sama antara Bakamla-Amerika Serikat sebagai bentuk upaya dalam meningkatkan kapasitas personel yang mumpuni dalam memperkuat pengamanan, penegakan hukum, serta keselamatan di perairan Indonesia.
"Untuk itu kita terus melatih sehingga ke depannya kita mempunyai personel yang mumpuni dan tujuan akhirnya dapat bisa mengamankan penegakan hukum, namun tidak merugikan pengguna laut," kata dia.
Irvansyah menyampaikan pusat pelatihan maritim di Kota Batam tidak hanya diperuntukkan bagi personel Bakamla, melainkan para kementerian/lembaga terkait keamanan dan keselamatan laut juga dapat menggunakan fasilitas tersebut.
"Bisa kita manfaatkan bersama. Ini fasilitas bersama. Bakamla RI memahami dinamika ancaman tantangan keamanan keselamatan laut semakin meningkat. Maka dari itu kami terus berkomitmen untuk selalu menciptakan keamanan kondisi laut Indonesia yang bebas dari segala bentuk pelanggaran hukum dan memberikan rasa aman kepada pengguna laut," ujar dia.
Kuasa Usaha Ad Interim Kedubes AS di Indonesia Michael F. Kleine mengatakan adapun contoh kerja sama maritim AS-Indonesia yaitu meliputi program untuk melindungi komunitas pesisir dan nelayan, kerja sama sains dan teknologi di bidang maritim, hingga pengembangan pelabuhan.
"Amerika-Indonesia juga bekerja sama untuk memerangi dan mencegah kegiatan-kegiatan penyelundupan seperti penangkapan ikan ilegal yang tidak dilaporkan dan yang sudah diatur di Indonesia," ujar Michael.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Irvansyah seusai meresmikan gedung Pusat Pelatihan Maritim 'Anambas' di Kota Batam, Kepulauan Riau, Senin yang merupakan kerja sama Bakamla dan AS, mengatakan saat ini pihaknya telah memiliki 10 kapal yang digunakan untuk mengamankan perairan di seluruh Indonesia.
"Saat ini personel baru 30 persen yang bertugas di perairan, karena sebagian besar hampir 80 persen personel Bakamla adalah ASN. Asetnya juga baru 10 kapal untuk mengamankan se-Indonesia," ujar Irvansyah.
Ia menyebutkan melalui pusat pelatihan maritim yang merupakan hasil kerja sama antara Bakamla-Amerika Serikat sebagai bentuk upaya dalam meningkatkan kapasitas personel yang mumpuni dalam memperkuat pengamanan, penegakan hukum, serta keselamatan di perairan Indonesia.
"Untuk itu kita terus melatih sehingga ke depannya kita mempunyai personel yang mumpuni dan tujuan akhirnya dapat bisa mengamankan penegakan hukum, namun tidak merugikan pengguna laut," kata dia.
Irvansyah menyampaikan pusat pelatihan maritim di Kota Batam tidak hanya diperuntukkan bagi personel Bakamla, melainkan para kementerian/lembaga terkait keamanan dan keselamatan laut juga dapat menggunakan fasilitas tersebut.
"Bisa kita manfaatkan bersama. Ini fasilitas bersama. Bakamla RI memahami dinamika ancaman tantangan keamanan keselamatan laut semakin meningkat. Maka dari itu kami terus berkomitmen untuk selalu menciptakan keamanan kondisi laut Indonesia yang bebas dari segala bentuk pelanggaran hukum dan memberikan rasa aman kepada pengguna laut," ujar dia.
Kuasa Usaha Ad Interim Kedubes AS di Indonesia Michael F. Kleine mengatakan adapun contoh kerja sama maritim AS-Indonesia yaitu meliputi program untuk melindungi komunitas pesisir dan nelayan, kerja sama sains dan teknologi di bidang maritim, hingga pengembangan pelabuhan.
"Amerika-Indonesia juga bekerja sama untuk memerangi dan mencegah kegiatan-kegiatan penyelundupan seperti penangkapan ikan ilegal yang tidak dilaporkan dan yang sudah diatur di Indonesia," ujar Michael.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024