Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo menepis isu masuknya politisi PDIP Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok, sebagai "kuda putih" Presiden Joko Widodo, karena Ahok adalah teman.
"Ya, semuanya akan bisa mempertimbangkan, memperhitungkan, berasumsi. Tapi, Ahok teman saya. Dia sudah lama bersama saya dan tentu saja dia punya nilai-nilai, nilai-nilai itu dia tunjukkan waktu jadi anggota DPR, waktu jadi wakil gubernur, kemudian menjadi gubernur sebentar, lalu kemudian dia tidak bisa menjadi gubernur," ujar Ganjar di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan nilai yang dimiliki Ahok sudah teruji saat terjerat kasus penistaan agama yang membuatnya berada di balik jeruji.
"Ingat semua kasusnya? Orang jualan ayat, kemudian dia masuk penjara, dan dia ikhlas itu, lalu dia menjadi seorang profesional dengan bayaran yang cukup, dan dia memilih keluar untuk membantu saya karena sebuah nilai, sehingga harapan kita, kalau orang nanti mau bergabung atau tidak bergabung kami punya nilai, dan nilai itu secara universal bisa dipertanggungjawabkan. Take it or leave it, itu saja," ujar Ganjar.
Diketahui, narasi yang menyebut Ahok sebagai 'Kuda Putih' ini ramai di media sosial X. Banyak anggapan Presiden Jokowi sengaja menempatkan Ahok untuk mencegah pasangan calon 03 bergabung dengan 01.
Untuk diketahui, Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok akhirnya mengundurkan diri sebagai komisaris utama PT Pertamina Persero. Langkah ini diambil dalam rangka ingin fokus mengampanyekan pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md di Pilpres 2024.
Kabar pengundurannya ini disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta itu lewat unggahan di akun instagram pribadinya @basukibtp pada sore hari ini.
"Unggahan ini merupakan bukti tanda terima Surat Pengunduran Diri saya sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024," kata Ahok dalam keterangannya.
Dengan mundurnya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina, Ahok menyatakan mendukung serta akan mengampanyekan pasangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
"Ya, semuanya akan bisa mempertimbangkan, memperhitungkan, berasumsi. Tapi, Ahok teman saya. Dia sudah lama bersama saya dan tentu saja dia punya nilai-nilai, nilai-nilai itu dia tunjukkan waktu jadi anggota DPR, waktu jadi wakil gubernur, kemudian menjadi gubernur sebentar, lalu kemudian dia tidak bisa menjadi gubernur," ujar Ganjar di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan nilai yang dimiliki Ahok sudah teruji saat terjerat kasus penistaan agama yang membuatnya berada di balik jeruji.
"Ingat semua kasusnya? Orang jualan ayat, kemudian dia masuk penjara, dan dia ikhlas itu, lalu dia menjadi seorang profesional dengan bayaran yang cukup, dan dia memilih keluar untuk membantu saya karena sebuah nilai, sehingga harapan kita, kalau orang nanti mau bergabung atau tidak bergabung kami punya nilai, dan nilai itu secara universal bisa dipertanggungjawabkan. Take it or leave it, itu saja," ujar Ganjar.
Diketahui, narasi yang menyebut Ahok sebagai 'Kuda Putih' ini ramai di media sosial X. Banyak anggapan Presiden Jokowi sengaja menempatkan Ahok untuk mencegah pasangan calon 03 bergabung dengan 01.
Untuk diketahui, Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok akhirnya mengundurkan diri sebagai komisaris utama PT Pertamina Persero. Langkah ini diambil dalam rangka ingin fokus mengampanyekan pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md di Pilpres 2024.
Kabar pengundurannya ini disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta itu lewat unggahan di akun instagram pribadinya @basukibtp pada sore hari ini.
"Unggahan ini merupakan bukti tanda terima Surat Pengunduran Diri saya sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024," kata Ahok dalam keterangannya.
Dengan mundurnya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina, Ahok menyatakan mendukung serta akan mengampanyekan pasangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024