Jambi (ANTARA Bengkulu) - Sekitar 1.868 jiwa Suku Anak dalam atau orang rimba secara aktif menjaga kawasan hutan Taman Nasional Bukit Duabelas di Provinsi Jambi.
Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi Jambi menilai kearifan orang rimba atau suku anak dalam (SAD) itu, telah lama mendukung program pengurangan emisi akibat aksi perambahan dan degradasi hutan
(REDD), kata Direktur Komunikasi KKI Warsi Jambi Rudi Syaf, Selasa.
Ia mengatakan, REDD (Reducing Emmissions from Deforestation adn Forest degradation) merupakan salah satu program penanganan deforestasi dan degradasi hutan yang selama ini banyak melanda daerah di Indonesia khususnya di Jambi.
"Orang rimba di Jambi sudah lama bergantung akan hutan sebagai tempat tinggal dan sumber kehidupan, sehingga mereka sangat serius menjaga kelestarian hutan sejalan dengan program REDD yang sudah lama dicanangkan oleh negara-negara di dunia sejak 2005," ujarnya.
Menurut dia, program REDD dicanangkan sebagai upaya menanggapi isu tentang kerusakan lingkungan, perubahan iklim maupun pemanasan global.
Dalam mengkampanyekan program REDD, KKI Warsi bekerjasama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Jambi mengadakan program liputan fellowship orang rimba dikawasan TNBD pada 12-13 Mei 2012.(ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi Jambi menilai kearifan orang rimba atau suku anak dalam (SAD) itu, telah lama mendukung program pengurangan emisi akibat aksi perambahan dan degradasi hutan
(REDD), kata Direktur Komunikasi KKI Warsi Jambi Rudi Syaf, Selasa.
Ia mengatakan, REDD (Reducing Emmissions from Deforestation adn Forest degradation) merupakan salah satu program penanganan deforestasi dan degradasi hutan yang selama ini banyak melanda daerah di Indonesia khususnya di Jambi.
"Orang rimba di Jambi sudah lama bergantung akan hutan sebagai tempat tinggal dan sumber kehidupan, sehingga mereka sangat serius menjaga kelestarian hutan sejalan dengan program REDD yang sudah lama dicanangkan oleh negara-negara di dunia sejak 2005," ujarnya.
Menurut dia, program REDD dicanangkan sebagai upaya menanggapi isu tentang kerusakan lingkungan, perubahan iklim maupun pemanasan global.
Dalam mengkampanyekan program REDD, KKI Warsi bekerjasama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Jambi mengadakan program liputan fellowship orang rimba dikawasan TNBD pada 12-13 Mei 2012.(ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012