Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu meningkatkan anggaran pembelian buku yang bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) masing-masing sekolah dari 10 persen menjadi 15 persen.

"Mulai Tahun 2024 untuk belanja buku dari dana BOS setiap sekolah menjadi 15 persen. Kalau Tahun 2023 masih 10 persen, dan setelah kita tinjau ke lapangan masih ada siswa yang tidak dapat buku," kata Ketua Satuan Kerja (Satker) BOS Dikbud Rejang Lebong Hanapi di Rejang Lebong, Rabu.

Dia menjelaskan anggaran 10 persen untuk pembelian buku di setiap sekolah ini belum mampu menjangkau seluruh siswa baik tingkat SD maupun SMP yang ada di wilayah itu.

Pihaknya di lapangan, kata dia, masih menemukan di beberapa sekolah yang di satu meja dalam kelas memiliki satu buku baik teks pembelajaran maupun buku pendamping.

"Saya harapkan dengan dinaikkannya anggaran belanja buku dari dana BOS ini tidak ada sekolah-sekolah yang siswanya tidak memiliki buku baik teks pelajaran maupun pendamping. Untuk pembeliannya silahkan sekolah menentukannya," terang dia.

Dana BOS yang dikucurkan Pemerintah Pusat ke Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2024, tambah dia, mencapai Rp42 miliar dengan rincian untuk tingkat SD dan SMP sebesar Rp38 miliar. Kemudian untuk TK, PAUD dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) menerima dana Bantuan Operasional Penyelenggara (BOP) sebesar Rp4 miliar.

"Untuk pencairan dana BOS dan BOP tahap I triwulan I terhitung sejak tanggal 7 sampai 13 Maret 2024 ini, sekolah yang sudah mengajukan permintaan pencarian 15 sampai 17 persen," tegasnya.

Dana BOS itu sendiri diberikan pemerintah untuk tingkat SD sebesar Rp900.000 dan tingkat SMP sebesar Rp1.100.000 per tahun, di mana pencairannya dilakukan dalam dua tahapan.

 

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024