Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyiapkan fasilitas serta sarana dan prasarana pendukung pelayanan kesehatan untuk menjadi rumah sakit rujukan regional.
"Kami menargetkan RSUD Rejang Lebong tahun 2025 sudah bisa menjadi rumah sakit rujukan regional. Untuk mewujudkan ini kami sedang menyiapkan pelayanan kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi (KJSU)," kata Pelaksana Tugas Direktur RSUD Rejang Lebong Dhendi Novianto Saputra di Rejang Lebong, Sabtu.
Selain fasilitas KSJU, kata dia, pihaknya juga sedang menyiapkan pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA).
Untuk pembangunan fasilitas serta sarana dan prasarana pendukung rumah sakit rujukan regional tersebut, ujar dia, saat ini masih dalam perencanaan proses pembuatan instalasi dan bangunan termasuk menjalin kerja sama dengan rumah sakit yang ada di Tanah Air.
"Belum lama ini kami sudah menjalin komunikasi dengan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional untuk kerja sama dan pelatihan tenaga kesehatan RSUD Rejang Lebong di tempat itu sehingga nantinya bisa mendapatkan pengetahuan guna diterapkan di Rejang Lebong," katanya.
Selain itu, RSUD Rejang Lebong juga sudah menjalin komunikasi dengan RS Kanker Dharmais untuk kesiapan dan pelatihan pelayanan kanker RSUD setempat. Kemudian komunikasi lainnya mengenai manajemen rumah sakit dengan RS R Syamsudin (RS Bunut).
Ia menargetkan RSUD Rejang Lebong menjadi rumah sakit rujukan regional dalam satu tahun ke depan. Hal itu penting agar rumah sakit ini bisa terus berkembang dan bersaing dengan rumah sakit swasta yang bermunculan di Kabupaten Rejang Lebong.
"Saat ini kami sudah menggandeng BPKP guna mendampingi pelaporan dan melakukan audit internal mulai dari manajemen, teknis, administrasi, penggunaan anggaran, dan lainnya," ujar dia.
Menurut dia, jika keuangan RSUD Rejang Lebong sehat maka berbagai program yang direncanakan bisa berjalan dan terwujud.
"Dalam waktu dekat ini manajemen RSUD Rejang Lebong bersama dengan Bupati Rejang Lebong akan melakukan audiensi dengan Menteri Kesehatan terkait dengan peningkatan RSUD Rejang Lebong," kata Dhendi Novianto.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
"Kami menargetkan RSUD Rejang Lebong tahun 2025 sudah bisa menjadi rumah sakit rujukan regional. Untuk mewujudkan ini kami sedang menyiapkan pelayanan kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi (KJSU)," kata Pelaksana Tugas Direktur RSUD Rejang Lebong Dhendi Novianto Saputra di Rejang Lebong, Sabtu.
Selain fasilitas KSJU, kata dia, pihaknya juga sedang menyiapkan pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA).
Untuk pembangunan fasilitas serta sarana dan prasarana pendukung rumah sakit rujukan regional tersebut, ujar dia, saat ini masih dalam perencanaan proses pembuatan instalasi dan bangunan termasuk menjalin kerja sama dengan rumah sakit yang ada di Tanah Air.
"Belum lama ini kami sudah menjalin komunikasi dengan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional untuk kerja sama dan pelatihan tenaga kesehatan RSUD Rejang Lebong di tempat itu sehingga nantinya bisa mendapatkan pengetahuan guna diterapkan di Rejang Lebong," katanya.
Selain itu, RSUD Rejang Lebong juga sudah menjalin komunikasi dengan RS Kanker Dharmais untuk kesiapan dan pelatihan pelayanan kanker RSUD setempat. Kemudian komunikasi lainnya mengenai manajemen rumah sakit dengan RS R Syamsudin (RS Bunut).
Ia menargetkan RSUD Rejang Lebong menjadi rumah sakit rujukan regional dalam satu tahun ke depan. Hal itu penting agar rumah sakit ini bisa terus berkembang dan bersaing dengan rumah sakit swasta yang bermunculan di Kabupaten Rejang Lebong.
"Saat ini kami sudah menggandeng BPKP guna mendampingi pelaporan dan melakukan audit internal mulai dari manajemen, teknis, administrasi, penggunaan anggaran, dan lainnya," ujar dia.
Menurut dia, jika keuangan RSUD Rejang Lebong sehat maka berbagai program yang direncanakan bisa berjalan dan terwujud.
"Dalam waktu dekat ini manajemen RSUD Rejang Lebong bersama dengan Bupati Rejang Lebong akan melakukan audiensi dengan Menteri Kesehatan terkait dengan peningkatan RSUD Rejang Lebong," kata Dhendi Novianto.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024