Bengkulu (Antara) - Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah, Selasa malam, membuka Festival Tabot 2015, even tahunan berisi festival seni dan budaya yang sudah masuk dalam kalender kegiatan Kementerian Pariwisata RI.

Pembukaan festival yang dipusatkan di Lapangan Tugu Kelurahan Kampung, Kota Bengkulu itu dihadiri kepala daerah kabupaten dan kota, serta tokoh masyarakat dan para pelaksana ritual Tabot, yakni Kerukunan Keluarga Tabot (KKT).

"Kegiatan ini sudah menjadi tradisi bahkan menjadi identitas Bengkulu," kata Gubernur Junaidi.

Ia mengatakan festival yang berlangsung selama 10 hari akan menampilkan berbagai kesenian tari dan musik untuk meningkatkan kreativitas masyarakat.

Tidak hanya meningkatkan kreativitas seni, festival yang diisi dengan pameran dan pasar rakyat itu juga diharapkan akan menumbuhkan perekonomian daerah.

"Sekaligus menarik wisatawan domestik dan turis mancanegara ke Bengkulu," ujarnya.

Festival Tabot digelar selama 10 hari mulai 1 hingga 10 Muharam dan untuk merayakan Tahun Baru Muharam serta memperingati kepahlawanan cucu Nabi Muhammad SAW, Hasan dan Husein di Padang Karbala.

Deputi Pengembangan dan Pemasaran Nusantara Kementerian Pariwisata, Esti Reko Astuti saat menyampaikan sambutan mengatakan festival berbalut nuansa religi dari Bengkulu ini perlu dilestarikan.

"Dilestarikan dan diangkat kelokalannya serta dimanfaatkan untuk daya tarik wisata," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Rudi Perdana saat menyampaikan laporannya mengatakan bahwa festival tersebut diisi berbagai lomba antara lain lomba rebana, lomba lagu perjuangan, lomba tari kreasi daerah dan lomba musik dol tingkat SD.

Festival yang mengangkat tema "Pesona Ritual dalam Keragaman Budaya" itu menurut dia merupakan upaya mengenalkan berbagai keragaman potensi budaya, pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015