Petenis Italia Jannik Sinner memenangi gelar ATP Miami Open Masters 1000 dengan kemenangan dominan 6-3, 6-1 atas petenis Bulgaria Grigor Dimitrov, Minggu waktu setempat atau Senin WIB.
Gelar tersebut adalah yang ketiga bagi Sinner musim ini yang berarti dia akan naik ke peringkat kedua, tertinggi dalam kariernya, menggeser tempat petenis Spanyol Carlos Alcaraz.
Sinner menyelesaikan musim lapangan keras dengan performa terbaiknya, setelah memenangi 25 dari 26 pertandingan terakhirnya -- satu-satunya kekalahan terjadi saat berhadapan dengan Alcaraz di semifinal Indian Wells.
Petenis Italia itu menyelesaikan pertandingan dalam waktu 72 menit, dan tidak pernah terlihat dalam bahaya setelah ia melakukan break pada gim kelima set pertama, hanya menghadapi satu break point di pertandingan.
"Seiring berjalannya turnamen ini, saya merasa semakin baik. Penampilan hari ini sungguh bagus. Saya bangga dengan cara saya menangani situasi ini," kata Sinner, seperti disiarkan AFP, Senin.
Sinner merebut set pertama dengan break keduanya, sebuah pukulan backhand yang membuat penonton berdiri.
Dimitrov, dengan ciri khasnya pukulan backhand satu tangan dan kemauan untuk mencetak angka, mendapat banyak dukungan dari penonton tuan rumah tetapi teknik murni Sinner terlalu berlebihan baginya.
Sinner melakukan break pada set kedua untuk unggul 3-1 dan dengan servisnya yang kuat serta pengembalian bola yang solid, prosesi menuju kemenangan dimulai sejak saat itu.
Petenis berusia 22 tahun itu menambahkan gelar Miami ke deretan trofinya tahun ini, yakni di Australian Open dan Rotterdam Indoors.
Gelarnya itu diraih dalam penampilan ketiganya di final Miami -- ia kalah dari petenis Polandia Hubert Hurkacz pada 2021 dan dari Daniil Medvedev tahun lalu.
Gelar Masters 1000 Sinner sebelumnya adalah di Toronto pada 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Gelar tersebut adalah yang ketiga bagi Sinner musim ini yang berarti dia akan naik ke peringkat kedua, tertinggi dalam kariernya, menggeser tempat petenis Spanyol Carlos Alcaraz.
Sinner menyelesaikan musim lapangan keras dengan performa terbaiknya, setelah memenangi 25 dari 26 pertandingan terakhirnya -- satu-satunya kekalahan terjadi saat berhadapan dengan Alcaraz di semifinal Indian Wells.
Petenis Italia itu menyelesaikan pertandingan dalam waktu 72 menit, dan tidak pernah terlihat dalam bahaya setelah ia melakukan break pada gim kelima set pertama, hanya menghadapi satu break point di pertandingan.
"Seiring berjalannya turnamen ini, saya merasa semakin baik. Penampilan hari ini sungguh bagus. Saya bangga dengan cara saya menangani situasi ini," kata Sinner, seperti disiarkan AFP, Senin.
Sinner merebut set pertama dengan break keduanya, sebuah pukulan backhand yang membuat penonton berdiri.
Dimitrov, dengan ciri khasnya pukulan backhand satu tangan dan kemauan untuk mencetak angka, mendapat banyak dukungan dari penonton tuan rumah tetapi teknik murni Sinner terlalu berlebihan baginya.
Sinner melakukan break pada set kedua untuk unggul 3-1 dan dengan servisnya yang kuat serta pengembalian bola yang solid, prosesi menuju kemenangan dimulai sejak saat itu.
Petenis berusia 22 tahun itu menambahkan gelar Miami ke deretan trofinya tahun ini, yakni di Australian Open dan Rotterdam Indoors.
Gelarnya itu diraih dalam penampilan ketiganya di final Miami -- ia kalah dari petenis Polandia Hubert Hurkacz pada 2021 dan dari Daniil Medvedev tahun lalu.
Gelar Masters 1000 Sinner sebelumnya adalah di Toronto pada 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024