Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Bambang Ismawan memimpin rapat membahas pengamanan tamu negara dan tamu setingkat VVIP lainnya untuk acara World Water Forum Ke-10 di Bali pada 18–25 Mei 2024.
Di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa, Kasum TNI mendengar rencana pengamanan World Water Forum Ke-10 di Bali dari seluruh komandan satuan tugas (Dansatgas) yang terlibat, misalnya, seperti Satgas Pengamanan VVIP, Satgas Pengamanan Wilayah, Satgas Evakuasi, Satgas Medis, Satgas Laut (Satgasla), Satgas Udara (Satgasud), dan Satgas Polri.
“Penekanan yang ingin saya sampaikan, setelah saya sudah mendengarkan paparan oleh para Dansatgas yang ada di sini mengenai pengamanan-nya, inilah pentingnya kita koordinasi ketat dan melekat antar-satgas," kata Bambang Ismawan kepada peserta rapat.
Dalam rapat yang juga diisi dengan pra-simulasi skenario taktik (TFG), para Dansatgas juga melaporkan rencana mereka untuk mengantisipasi bencana alam dan aksi teror yang mungkin terjadi selama World Water Forum Ke-10 di Bali.
Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksamana Muda TNI Ariantyo Condrowibowo selaku Komandan Satuan Tugas Laut (Dansatgasla) Pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum Ke-10 memastikan seluruh armada dan prajurit TNI AL siap mengamankan perairan sekitar Bali saat acara itu berlangsung.
Dalam pra-simulasi skenario taktik, para Dansatgas memperlihatkan rencana pengamanan, yang tergelar ketat tidak hanya di sekitar lokasi acara, tetapi juga di pintu-pintu masuk Bali, misalnya, bandara dan pelabuhan.
Untuk pengamanan di perairan sekitar Bali, TNI mengerahkan tujuh kapal perang terdiri atas dua fregat, satu korvet, satu kapal bantu rumah sakit (BRS), dan tiga kapal patroli cepat, yaitu KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI Ahmad Yani-351, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Layang-635, KRI Tongkol-813, KRI Marlin-877, dan KRI dr. Soeharso-990.
Kemudian, ada juga dua helikopter, searider, dan LCVP (landing craft vehicle personnel/sekoci pendarat amfibi).
Di lokasi yang sama, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II Marsekal Madya TNI M. Khairil Lubis, yang bertugas sebagai Panglima Komando Gabungan Pengamanan Terpadu (Pangkogabpadpam) World Water Forum Ke-10 juga mengevaluasi skenario taktik para Dansatgas dan menjadwalkan simulasi skenario taktik pengamanan berlangsung pada H-2 acara atau pada 16 Mei 2024.
TNI menyiapkan 12.000 lebih prajurit TNI dari tiga matra untuk pengamanan World Water Forum Ke-10. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menyebut prajurit itu siaga di Bali setidaknya seminggu sebelum acara berlangsung, bahkan ada sejumlah prajurit yang mulai berangkat ke Bali sejak akhir bulan lalu.
World Water Forum merupakan pertemuan skala dunia yang fokus utamanya mengenai ketahanan dan tata kelola air yang berkelanjutan. Forum itu melibatkan antara lain pemerintah berbagai negara, lembaga internasional, pemimpin politik, akademisi, pengusaha, dan organisasi masyarakat sipil.
KTT World Water Forum berlangsung setiap tiga tahun sekali sejak pertama kali pertemuan itu digelar di Marrakesh, Maroko, pada 1997. Indonesia pada penyelenggaraan World Water Forum Ke-10 bertindak sebagai tuan rumah sebagaimana ditetapkan dalam sidang umum World Water Council (WWC) di Dakar, Senegal, pada 2022.
World Water Forum Ke-10 di Bali bakal melibatkan perwakilan dari 172 negara, dan terdiri atas 166 pertemuan yang terdiri dari berbagai tingkatan.
Untuk World Water Forum Ke-10, Indonesia mengangkat tema "Water for Shared Prosperity".
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa, Kasum TNI mendengar rencana pengamanan World Water Forum Ke-10 di Bali dari seluruh komandan satuan tugas (Dansatgas) yang terlibat, misalnya, seperti Satgas Pengamanan VVIP, Satgas Pengamanan Wilayah, Satgas Evakuasi, Satgas Medis, Satgas Laut (Satgasla), Satgas Udara (Satgasud), dan Satgas Polri.
“Penekanan yang ingin saya sampaikan, setelah saya sudah mendengarkan paparan oleh para Dansatgas yang ada di sini mengenai pengamanan-nya, inilah pentingnya kita koordinasi ketat dan melekat antar-satgas," kata Bambang Ismawan kepada peserta rapat.
Dalam rapat yang juga diisi dengan pra-simulasi skenario taktik (TFG), para Dansatgas juga melaporkan rencana mereka untuk mengantisipasi bencana alam dan aksi teror yang mungkin terjadi selama World Water Forum Ke-10 di Bali.
Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksamana Muda TNI Ariantyo Condrowibowo selaku Komandan Satuan Tugas Laut (Dansatgasla) Pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum Ke-10 memastikan seluruh armada dan prajurit TNI AL siap mengamankan perairan sekitar Bali saat acara itu berlangsung.
Dalam pra-simulasi skenario taktik, para Dansatgas memperlihatkan rencana pengamanan, yang tergelar ketat tidak hanya di sekitar lokasi acara, tetapi juga di pintu-pintu masuk Bali, misalnya, bandara dan pelabuhan.
Untuk pengamanan di perairan sekitar Bali, TNI mengerahkan tujuh kapal perang terdiri atas dua fregat, satu korvet, satu kapal bantu rumah sakit (BRS), dan tiga kapal patroli cepat, yaitu KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI Ahmad Yani-351, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Layang-635, KRI Tongkol-813, KRI Marlin-877, dan KRI dr. Soeharso-990.
Kemudian, ada juga dua helikopter, searider, dan LCVP (landing craft vehicle personnel/sekoci pendarat amfibi).
Di lokasi yang sama, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II Marsekal Madya TNI M. Khairil Lubis, yang bertugas sebagai Panglima Komando Gabungan Pengamanan Terpadu (Pangkogabpadpam) World Water Forum Ke-10 juga mengevaluasi skenario taktik para Dansatgas dan menjadwalkan simulasi skenario taktik pengamanan berlangsung pada H-2 acara atau pada 16 Mei 2024.
TNI menyiapkan 12.000 lebih prajurit TNI dari tiga matra untuk pengamanan World Water Forum Ke-10. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menyebut prajurit itu siaga di Bali setidaknya seminggu sebelum acara berlangsung, bahkan ada sejumlah prajurit yang mulai berangkat ke Bali sejak akhir bulan lalu.
World Water Forum merupakan pertemuan skala dunia yang fokus utamanya mengenai ketahanan dan tata kelola air yang berkelanjutan. Forum itu melibatkan antara lain pemerintah berbagai negara, lembaga internasional, pemimpin politik, akademisi, pengusaha, dan organisasi masyarakat sipil.
KTT World Water Forum berlangsung setiap tiga tahun sekali sejak pertama kali pertemuan itu digelar di Marrakesh, Maroko, pada 1997. Indonesia pada penyelenggaraan World Water Forum Ke-10 bertindak sebagai tuan rumah sebagaimana ditetapkan dalam sidang umum World Water Council (WWC) di Dakar, Senegal, pada 2022.
World Water Forum Ke-10 di Bali bakal melibatkan perwakilan dari 172 negara, dan terdiri atas 166 pertemuan yang terdiri dari berbagai tingkatan.
Untuk World Water Forum Ke-10, Indonesia mengangkat tema "Water for Shared Prosperity".
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024