Kelompok Houthi Yaman pada Kamis menyatakan bahwa pihaknya menargetkan 112 kapal Israel, Amerika Serikat dan Inggris sejak dimulainya operasi solidaritas Jalur Gaza pada November tahun lalu.
Dalam pidato yang disiarkan televisi Al-Masirah, Abdul Malik al-Houthi, pemimpin Houthi mengancam Israel dengan "pilihan strategis yang efektif" dan peningkatan eskalasi setelah serangan Tel Aviv ke Rafah di Gaza selatan.
"Opreasi front Yaman akan terus menargetkan kapal-kapal AS, Israel, dan Inggris yang terkait musuh Israel," sebut al-Houthi. "Kapal-kapal yang telah menjadi target pasukan kami telah mencapai 112, dan operasi pekan ini akan dilaksanakan menggunakan 10 rudal balistik dan jelajah serta drone."
Sebelumnya kelompok itu mengatakan menargetkan tiga kapal Israel di Teluk Aden dan Samudera India, dengan serangan langsung.
Belum ada tanggapan dari AS, Inggris dan Israel sejauh ini.
Mengenai serangan pasukan Israel di Rafah, Houthi mengancam akan meningkatkan eskalasi terhadap seluruh kapal yang terkait dengan Tel Aviv.
“Dengan agresi Israel di Rafah, tahap keempat eskalasi pasukan kami akan mencakup kapal apa pun yang terkait dengan pasokan atau pengangkutan barang ke musuh dan ke mana pun mereka pergi,” kata Al-Houthi.
“Mulai sekarang, kami juga mempertimbangkan tahap kelima dan keenam, dan kami memiliki opsi strategis yang sangat penting, sensitif, dan efektif melawan musuh.” lanjutnya.
Al-Houthi menekankan bahwa kelompok tersebut “tidak memiliki batasan” yang akan menghambat operasinya.
Minggu lalu, kelompok itu mengumumkan dimulainya eskalasi tahap empat sebagai solidaritas atas serangan ke Gaza, menyusul "persiapan serius Israel untuk melakukan operasi serangan militer" ke Rafah.
Kelompok Houthi telah menargetkan kapal-kapal milik, berbendera, maupun dioperasikan Israel atau menuju pelabuhan negara itu di Laut Merah dan Teluk Aden dengan rudal dan drone sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza, yang berada di bawah serangan gencar Israel sejak 7 Oktober 2023.
Dengan adanya serangan udara balasan oleh AS dan Inggris terhadap situs Houthi di Yaman, Houthi menyatakan semua kapal Amerika dan Inggris sebagai sasaran militer.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Dalam pidato yang disiarkan televisi Al-Masirah, Abdul Malik al-Houthi, pemimpin Houthi mengancam Israel dengan "pilihan strategis yang efektif" dan peningkatan eskalasi setelah serangan Tel Aviv ke Rafah di Gaza selatan.
"Opreasi front Yaman akan terus menargetkan kapal-kapal AS, Israel, dan Inggris yang terkait musuh Israel," sebut al-Houthi. "Kapal-kapal yang telah menjadi target pasukan kami telah mencapai 112, dan operasi pekan ini akan dilaksanakan menggunakan 10 rudal balistik dan jelajah serta drone."
Sebelumnya kelompok itu mengatakan menargetkan tiga kapal Israel di Teluk Aden dan Samudera India, dengan serangan langsung.
Belum ada tanggapan dari AS, Inggris dan Israel sejauh ini.
Mengenai serangan pasukan Israel di Rafah, Houthi mengancam akan meningkatkan eskalasi terhadap seluruh kapal yang terkait dengan Tel Aviv.
“Dengan agresi Israel di Rafah, tahap keempat eskalasi pasukan kami akan mencakup kapal apa pun yang terkait dengan pasokan atau pengangkutan barang ke musuh dan ke mana pun mereka pergi,” kata Al-Houthi.
“Mulai sekarang, kami juga mempertimbangkan tahap kelima dan keenam, dan kami memiliki opsi strategis yang sangat penting, sensitif, dan efektif melawan musuh.” lanjutnya.
Al-Houthi menekankan bahwa kelompok tersebut “tidak memiliki batasan” yang akan menghambat operasinya.
Minggu lalu, kelompok itu mengumumkan dimulainya eskalasi tahap empat sebagai solidaritas atas serangan ke Gaza, menyusul "persiapan serius Israel untuk melakukan operasi serangan militer" ke Rafah.
Kelompok Houthi telah menargetkan kapal-kapal milik, berbendera, maupun dioperasikan Israel atau menuju pelabuhan negara itu di Laut Merah dan Teluk Aden dengan rudal dan drone sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza, yang berada di bawah serangan gencar Israel sejak 7 Oktober 2023.
Dengan adanya serangan udara balasan oleh AS dan Inggris terhadap situs Houthi di Yaman, Houthi menyatakan semua kapal Amerika dan Inggris sebagai sasaran militer.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024