Rejanglebong (Antara) - Kalangan petani sayuran di Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, saat ini mulai menggarap lahan pertanian menyusul datangnya musim hujan di daerah itu.

"Sekarang sudah banyak yang mulai menanam sayuran dan ada juga yang baru mengolah lahan karena setelah musim kemarau kemarin struktur tanahnya jadi berubah sehingga harus dibajak atau dibalik dengan menggunakan cangkul," kata Acil (39) petani sayuran di Kelurahan Air Kecamatan Curup Tengah, Minggu.

Selain melakukan pengolahan lahan para petani yang sudah bersiap untuk melakukan penanaman, kata dia, juga mulai menebarkan pupuk kompos terutama jenis kotoran sapi yang biasanya dibiarkan mengurai terlebih dahulu di kebun selama beberapa minggu dan selanjutnya diaduk dengan tanah.

Para petani di beberapa kecamatan di daerah itu tambah dia, baru mengolah lahannya walapun musim hujan sudah turun sejak pertengahan November lalu. Hal ini mereka lakukan karena kondisi tanah yang belum normal juga menunggu tanah gembur kembali sehingga tidak menyulitkan dalam pengolahannya.

Sementara itu masih banyaknya petani sayuran yang baru melakukan aktivitas cocok tanam kata dia, saat ini harga sayuran di Rejanglebong masih cukup tinggi seperti untuk kol bulat kata Acil ditingkatan petani masih bertahan dikisaran Rp5.000 per kg, kemudian daun bawang dijual petani Rp8.000 per kg serta jenis sayuran lainnya.

Menurut Abu Alifah (38) salah seorang petani sayuran di Kelurahan Simpang Nangka Kecamatan Selupu Rejang, masih tingginya harga jual aneka sayuran ditingkat petani setempat sudah terjadi sejak musim kemarau yang melanda daerah itu.

Kendati harganya naik drastis kata dia, tidak membuat petani sayuran yang ada di Rejanglebong mengalami keuntungan besar, karena tanaman yang ditanam saat musim kemarau banyak yang mati kalau pun ada yang tumbuh tetapi tidak normal dan cenderung menjadi kerdil.

"Tanaman yang disiram secara manual dengan tanaman yang disiram karena hujan jelas beda. Tanaman yang kena siram oleh air hujan daunnya menjadi segar dan cepat besar. Tanaman yang disiram manual ini terlihat keriting dan kerdil bahkan umur tanamnya juga bertambah panjang," katanya.***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015